Perbedaan dan Persamaan Dasar Falsafah Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Pendidikan Islam
Falsafah Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalannya sendiri dalam proses belajar. Sementara itu, Kurikulum Pendidikan Islam adalah kurikulum yang didasarkan pada ajaran agama Islam dan bertujuan untuk mengembangkan siswa secara holistik dalam aspek spiritual, intelektual, emosional, dan fisik. Meskipun memiliki tujuan yang berbeda, terdapat beberapa persamaan dasar antara Falsafah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Pendidikan Islam. Salah satunya adalah fokus pada pengembangan karakter siswa. Keduanya mengakui pentingnya pembentukan karakter yang kuat dan moral yang baik pada siswa. Baik Falsafah Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum Pendidikan Islam menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Selain itu, keduanya juga mengakui pentingnya pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Falsafah Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, sementara Kurikulum Pendidikan Islam juga memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka dalam bidang agama dan spiritualitas. Namun, terdapat juga perbedaan mendasar antara Falsafah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Pendidikan Islam. Salah satunya adalah landasan filosofis yang digunakan. Falsafah Kurikulum Merdeka didasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan progresif yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar. Sementara itu, Kurikulum Pendidikan Islam didasarkan pada ajaran agama Islam yang mengatur semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Selain itu, terdapat juga perbedaan dalam pendekatan pembelajaran. Falsafah Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung, eksplorasi, dan kolaborasi dengan sesama siswa. Sementara itu, Kurikulum Pendidikan Islam lebih menekankan pada pembelajaran melalui pengajaran langsung dari guru dan penggunaan sumber-sumber ajaran agama. Dalam kesimpulan, meskipun memiliki perbedaan mendasar, Falsafah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Pendidikan Islam memiliki persamaan dasar dalam fokus pada pengembangan karakter siswa dan pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan generasi yang berkarakter dan berpotensi. Dalam implementasinya, kedua kurikulum ini dapat saling melengkapi dan memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan di Indonesia.