Perjalanan KMB dari Den Haag, Beland
Pada tanggal 23 Agustus 1949, Konferensi Meja Bundar (KMB) dimulai di Den Haag, Belanda. Acara ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan KMB dari awal hingga akhir, serta dampaknya terhadap kemerdekaan Indonesia. KMB adalah sebuah konferensi internasional yang diadakan untuk membahas masa depan Indonesia setelah berakhirnya penjajahan Belanda. Konferensi ini melibatkan delegasi dari Indonesia, Belanda, dan negara-negara lain yang terlibat dalam proses dekolonisasi. Tujuan utama KMB adalah mencapai kesepakatan mengenai status politik Indonesia dan menentukan bentuk pemerintahan yang akan diadopsi. Pada tanggal 14 April 1949, KMB mencapai kesepakatan yang dikenal sebagai Persetujuan Linggarjati. Persetujuan ini menetapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara merdeka dengan status negara federal dalam Kerajaan Belanda. Namun, persetujuan ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua pihak, dan konflik terus berlanjut. Pada tanggal 25 Maret 1947, Belanda mengeluarkan Dekrit Presiden yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka. Namun, dekrit ini tidak diakui oleh Indonesia, yang menganggapnya sebagai upaya Belanda untuk mempertahankan pengaruhnya di wilayah tersebut. Pada tanggal 7 Mei 1949, KMB mencapai kesepakatan akhir yang dikenal sebagai Persetujuan Roem-Royen. Persetujuan ini menetapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara merdeka dengan status negara kesatuan. Persetujuan ini juga menetapkan batas-batas wilayah Indonesia dan mengatur hubungan antara Indonesia dan Belanda. Pada tanggal 10 November 1945, Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan gigih rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan mereka. Dalam kesimpulan, KMB merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang menandai langkah awal menuju kemerdekaan. Meskipun prosesnya tidak selalu mulus, KMB berhasil mencapai kesepakatan yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Perjalanan KMB dari Den Haag, Belanda, menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.