Menentukan Variabel Penelitian: Permasalahan Dulu atau Variabel Dulu?
Menentukan variabel penelitian dalam skripsi merupakan langkah krusial. Ada dua pendekatan yang umum digunakan: menentukan variabel terlebih dahulu atau mengidentifikasi permasalahan/fenomena terlebih dahulu. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pilihan terbaik bergantung pada konteks penelitian. Pendekatan pertama, menentukan variabel terlebih dahulu, cocok jika peneliti sudah memiliki kerangka teori yang kuat dan ingin menguji hubungan antar variabel spesifik. Misalnya, peneliti mungkin ingin menguji pengaruh *X* (misalnya, intensitas penggunaan media sosial) terhadap *Y* (misalnya, tingkat kepercayaan diri). Dalam kasus ini, variabel *X* dan *Y* sudah ditentukan sebelum mencari data. Keuntungannya adalah penelitian lebih terfokus dan terarah. Namun, kelemahannya adalah mungkin terdapat keterbatasan dalam menemukan fenomena nyata yang sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. Pendekatan kedua, mengidentifikasi permasalahan/fenomena terlebih dahulu, lebih eksploratif. Peneliti memulai dengan mengamati suatu permasalahan atau fenomena yang menarik perhatiannya, misalnya rendahnya minat baca siswa. Setelah itu, peneliti akan mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan dengan permasalahan tersebut, misalnya kebiasaan membaca, lingkungan keluarga, dan akses terhadap buku. Keuntungannya adalah penelitian lebih relevan dengan realitas di lapangan. Namun, kelemahannya adalah penelitian mungkin kurang terfokus dan membutuhkan waktu lebih lama untuk merumuskan kerangka teori yang kuat. Kesimpulannya, tidak ada pendekatan yang mutlak benar. Peneliti sebaiknya memilih pendekatan yang paling sesuai dengan tujuan dan desain penelitiannya. Seringkali, pendekatan yang ideal adalah kombinasi keduanya. Mulailah dengan mengamati permasalahan/fenomena, lalu tinjau literatur untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan dan membangun kerangka teori yang kuat. Proses ini bersifat iteratif, artinya peneliti mungkin perlu menyesuaikan variabel penelitiannya selama proses penelitian berlangsung. Yang terpenting adalah memastikan bahwa variabel-variabel yang dipilih dapat diukur dan dianalisis secara valid dan reliabel untuk menjawab pertanyaan penelitian. Proses ini membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang mendalam terhadap metodologi penelitian. Dengan demikian, skripsi yang dihasilkan akan menjadi karya ilmiah yang bermakna dan bermanfaat.