Dendam yang Terpendam
Alexa, seorang anak yang berasal dari keluarga Marley, hidup dalam bayang-bayang dendam yang terpendam. Dendam ini bermula ketika Syarah, seorang guru les piano, datang ke kehidupan Alexa dan keluarganya. Kedatangan Syarah mengubah segalanya, membuat keluarga Marley hancur. Ayah dan adik Alexa meninggal dunia, ibunya kehilangan akal sehat, dan semua harta dan rumah keluarga Marley diambil oleh Syarah. Selang beberapa tahun, Alexa tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang penuh dengan kebencian dan keinginan untuk membalas dendam. Dia telah menunggu kesempatan yang tepat untuk melampiaskan kemarahan dan kekesalannya kepada Syarah, orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun, saat Alexa semakin dekat dengan rencananya, dia mulai merasakan keraguan dan dilema moral. Apakah dendam benar-benar akan membawa kepuasan dan kebahagiaan? Apakah dia harus mengorbankan nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya hanya untuk membalas dendam? Dalam perjalanan pencarian diri yang penuh dengan konflik batin, Alexa bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi dan membantunya melihat dunia dengan perspektif yang berbeda. Dia belajar tentang kekuatan pengampunan dan kebaikan hati, dan menyadari bahwa dendam hanya akan memperburuk keadaan dan tidak akan membawa kedamaian yang sebenarnya. Akhirnya, Alexa memutuskan untuk mengubah jalan hidupnya. Dia memilih untuk memaafkan Syarah dan memulai hidup yang baru, tanpa dendam dan kebencian. Dalam prosesnya, dia menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati, serta kesempatan untuk membangun kembali hubungan dengan ibunya yang telah lama terpisah. Kisah Alexa mengajarkan kita bahwa dendam hanya akan memakan diri kita sendiri. Dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan, kita harus memilih untuk memaafkan dan mencari jalan menuju perdamaian. Dengan mengubah sikap kita, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna.