Metode Pengukuran Momen Inersia Bend
Metode pengukuran momen inersia benda adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk mendapatkan nilai momen inersia suatu benda. Dalam praktikum fisika dasar 1, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengukur momen inersia benda dengan menggunakan alat momen inersia dan alat pencacah waktu. Langkah pertama dalam metode ini adalah menimbang semua benda yang akan ditentukan momen inersianya. Hasil timbangan kemudian dicatat pada tabel hasil 1. Selanjutnya, tinggi dan diameter masing-masing benda diukur dan juga dicatat pada tabel hasil 1. Setelah itu, benda-benda tersebut dipasangkan pada alat momen inersia. Gerbang cahaya juga dihubungkan dengan alat pencacah waktu. Alat pencacah waktu diatur dalam mode CYCLE dengan menekan tombol FUNCTION. Tombol CH.OVER juga ditekan sebanyak 5 kali untuk membatasi 5 getaran yang akan teramati. Selanjutnya, benda disimpangkan sebesar 180 derajat dan kemudian dilepaskan sehingga berosilasi. Waktu 5 getaran yang ditunjukkan oleh alat pencacah waktu dicatat pada tabel hasil 2 sebagai \( t_{l} \). Tombol FUNCTION kemudian ditekan satu kali untuk menghapus nilai yang tertampil. Langkah 6 dan 7 diulangi sebanyak 5 kali. Setelah itu, waktu 5 getaran rata-rata dihitung dan periode getarannya juga dihitung. Hasil perhitungan tersebut dicatat pada tabel hasil 2. Langkah terakhir adalah mengganti benda dan melakukan langkah 6 hingga 9 untuk setiap benda. Hasil pengukuran momen inersia benda-benda tersebut juga dicatat pada tabel hasil 2. Dengan mengikuti metode pengukuran momen inersia benda ini, kita dapat mendapatkan nilai momen inersia suatu benda dengan akurat. Metode ini sangat penting dalam memahami sifat-sifat gerak benda dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi fisika. Tabel Hasil 1: \begin{tabular}{|c|c|c|c|c|} \hline No & Nama Benda & Massa (Kg) & Diameter (m) & Tinggi (m) \\ \hline 1 & Bola Pejal & & & \\ \hline \end{tabular} Modul Praktikum Fisika Dasar 1 Laboratorium FTTE IT Telkom Purwakerto [Tanggal] \begin{tabular}{|c|c|l|l|l|} \hline 2 & Silinder Pejal & & & \\ \hline 3 & Piringan Kecil & & & \\ \hline 4 & Piringan Besar & & & \\ \hline 5 & Kerucut & & & \\ \hline \end{tabular} Tabel Hasil 2