Tawuran Pelajar: Sebuah Refleksi atas Kehilangan dan Kerugian **
Tawuran pelajar merupakan fenomena yang meresahkan dan berulang di berbagai wilayah di Indonesia. Di balik aksi kekerasan yang tampak brutal, tersimpan luka mendalam dan kerugian yang tak ternilai. Pertama, tawuran merenggut nyawa dan melukai fisik para pelajar. Kehilangan nyawa akibat tawuran bukan hanya duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi tragedi bagi dunia pendidikan. Luka fisik yang diderita para pelajar juga berdampak jangka panjang, baik secara fisik maupun mental. Kedua, tawuran merusak citra dan reputasi sekolah dan dunia pendidikan. Kejadian tawuran seringkali menjadi sorotan media dan publik, yang berujung pada stigma negatif terhadap sekolah dan dunia pendidikan. Hal ini dapat menghambat proses belajar mengajar dan menurunkan motivasi belajar para pelajar. Ketiga, tawuran menguras sumber daya dan energi yang seharusnya digunakan untuk kegiatan positif. Biaya pengobatan, perbaikan kerusakan, dan proses hukum yang ditimbulkan akibat tawuran merupakan beban yang besar bagi sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tawuran pelajar merupakan cerminan dari berbagai permasalahan sosial yang kompleks, seperti kurangnya pendidikan karakter, rendahnya toleransi, dan kurangnya peran orang tua dan masyarakat dalam mendidik anak. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, seperti sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Refleksi:** Tawuran pelajar adalah bukti nyata bahwa kekerasan bukanlah solusi. Di balik aksi brutal, tersimpan luka mendalam dan kerugian yang tak ternilai. Mari kita bersama-sama membangun budaya damai dan toleransi di lingkungan sekolah dan masyarakat, agar generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.