Sejarah Partai Kongres di India dan Indonesia: Perjuangan Nasional dan Kekuatan Sendiri
Partai Kongres di India, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Tilak dan Gandhi, memainkan peran penting dalam membangkitkan kesadaran nasional dan memperjuangkan kemerdekaan India. Di Indonesia, gerakan nasional juga mulai berkembang pada awal abad ke-20, dipimpin oleh organisasi seperti Budi Utomo, yang didirikan pada tahun 1908. Budi Utomo adalah organisasi yang mempromosikan pendidikan dan kesejahteraan sosial, dan menjadi pelopor perjuangan nasional di Indonesia. Selanjutnya, muncul beberapa organisasi perjuangan nasional lainnya, seperti Sarekat Dagang Islam (SDI), yang kemudian berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1911. Partai Indische Partij juga didirikan pada tahun 1913, dipimpin oleh tiga tokoh yaitu Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Namun, partai ini tidak bertahan lama karena diusir dari negara pada tahun 1913. Pada tahun 1927, Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh-tokoh lainnya. PNI menjadi pusat perjuangan nasional di Indonesia dan mempromosikan kesatuan nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1931, PNI dibubarkan dan diganti dengan Partai Indonesia (Partindo). Kemudian, pada tahun 1933, golongan Demokrat, termasuk Moh. Hatta dan St. Syahrir, mendirikan PNI baru, yang juga mempromosikan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri. Sejarah Partai Kongres di India dan Indonesia menunjukkan pentingnya perjuangan nasional dan kekuatan sendiri dalam mencapai kemerdekaan. Organisasi-organisasi seperti Budi Utomo, SDI/SI, Partai Indische Partij, dan PNI memainkan peran penting dalam membangkitkan kesadaran nasional dan memperjuangkan kemerdekaan di kedara. Perjuangan ini menunjukkan pentingnya kesatuan dan kekuatan bersama dalam mencapai tujuan yang sama.