Sejarah Kurikulum: Perbandingan K-12 di Luar Negeri dan K-19 di Kemendikbud
Kurikulum adalah bagian penting dari sistem pendidikan, karena menentukan apa yang diajarkan kepada siswa dan bagaimana mereka belajar. Selama bertahun-tahun, kurikulum telah mengalami perubahan dan evolusi, baik di luar negeri maupun di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah kurikulum di kedua konteks tersebut dan membandingkannya. Di luar negeri, kurikulum K-12 telah mengalami perubahan signifikan sejak awal sistem pendidikan modern. Pada awalnya, kurikulum difokuskan pada subjek-subjek seperti matematika, bahasa, dan sejarah, tetapi seiring waktu, kurikulum telah menjadi lebih inklusif dan beragam. Misalnya, kurikulum di Amerika Serikat telah mengalami perubahan signifikan sejak Reformasi Pendidikan Dewan Negara pada tahun 1980-an, yang menekankan lebih banyak fokus pada pembelajaran berbasis penilaian dan kurikulum yang lebih inklusif. Studi jurnal seperti yang diterbitkan oleh Journal of Educational Research and Review menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini telah mengarah pada hasil yang lebih baik bagi siswa, termasuk peningkatan pencapaian akademik dan tingkat kepuasan siswa yang lebih tinggi. Di Indonesia, kurikulum K-19 telah mengalami perubahan yang lebih signifikan, terutama setelah diterbitkannya Kurikulum 2013 oleh pemerintah. Kurikulum ini dirancang untuk lebih inklusif dan beragam, dengan fokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa yang diperlukan untuk masa depan. Studi jurnal seperti yang diterbitkan oleh Journal of Educational and Social Research in East Asia menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 telah mengarah pada hasil yang lebih baik bagi siswa, termasuk peningkatan pencapaian akademik dan tingkat kepuasan siswa yang lebih tinggi. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam kurikulum K-12 di luar negeri dan K-19 di Kemendikbud, ada juga beberapa kesamaan. Keduanya difokuskan pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa yang diperlukan untuk masa depan, dan keduanya mencakup subjek-subjek seperti matematika, bahasa, dan sejarah. Selain itu, keduanya telah mengalami perubahan dan evolusi selama bertahun-tahun, dengan fokus pada kurikulum yang lebih inklusif dan beragam. Sebagai kesimpulan, sejarah kurikulum telah mengalami perubahan dan evolusi yang signifikan baik di luar negeri maupun di Indonesia. Meskipun ada beberapa perbedaan, ada juga beberapa kesamaan dalam fokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa yang diperlukan untuk masa depan. Studi jurnal seperti yang diterbitkan oleh Journal of Educational Research and Review dan Journal of Educational and Social Research in East Asia menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini telah mengarah pada hasil yang lebih baik bagi siswa, termasuk peningkatan pencapaian akademik dan tingkat kepuasan siswa yang lebih tinggi.