Transisi Epidemiologi dan Tantangan Kesehatan Masyarakat
Transisi epidemiologi terjadi dengan dua kelompok kasus penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, demam berdarah, diare, cacingan, hepatitis virus, dan vang berlangsung kronis seperti penyakit jasi lain, penyakit tidak menular gagal ginjal, stroke, dan kanker, kasusnya jantung, hipertensi, kencing manis, keschatan dalam jumlah yang tidak sedikit. Semakin banyak dan menyerap dana. Transisi ketiga terjadi pada sektor gizi. Di satu sisi kita berhadapan dengan kasus penduduk gizi lebih (kegemukan/obesitas), sementara kasus gizi kurang masih tetap terjadi. Transisi keempat adalah pada pola perilaku (gaya hidup). Perilaku hidup "modern", atau lebih tepatnya "sedentary" mulai menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat. Gaya hidup serba instan, termasuk sebagian yang lain masih pan, dan kurang peduli aspek kesehatan, sementara dengan sakit-sehatnya seseoraya mitos-mitos yang diwariskan berkaitan adalah peningkat transisi tersebut, yang paling berat membebani kita saat ini pembuluh darah, gatan prevalensi penyakit tidak menular. Dulu, penyakit jantung, merupakan penyakit kronis ginjal, stroke, hipertensi, kencing manis, dan kanker, penduduk dengan penghas yang akrab dengan populasi penduduk kaya. Kini, yang mengalami sakit serupa. Jika dirunut di mana masalahnya, akan kita temukan bahwa penyelamatan dan pengelolaan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari pembuahan hingga anak berusia dua tahun, memiliki peran yang sangat besar. Setelah fase HPK tersebut, akar penyebab ikutan yang makin memberatkan kita adalah "sedentary life style" pola hidup yang tidak sehat akibat penerapan diet yang keliru dan rendahnya aktivitas fisik. Langkah pencegahan dan penanggulangan masalah ini bisa kita mulai sesegera mungkin. Adapun langkah-langkahnya adalah selamatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan penerapan diet sehat serta aktivitas fisik yang teratur. Karena itu, perlu ada gerakan bersama untuk dua hal ini, gerakan masyarakat sadar gizi dan gerakan masyarakat sadar olahraga. Guru besar administrasi kesehatan dari Universitas Berkeley Henrik L Blum menyatakan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan manusia/rakyat, yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan, dan genetik/keturunan. Secara sederhana, Hodgetts dan Cascio membagi dua pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medis. Kesimpulannya, transisi epidemiologi membawa tantangan baru bagi kesehatan masyarakat. Penyakit menular dan tidak menular semakin meningkat, sementara masalah gizi dan gaya hidup tidak sehat juga menjadi perhatian. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk fokus pada penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan mendorong masyarakat untuk menerapkan diet sehat dan aktivitas fisik yang teratur. Selain itu, perlu ada perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan, perilaku manusia, dan pelayanan kesehatan. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menghadapi tantangan kesehatan masyarakat dengan lebih baik.