Makna-Makna Warna pada Ragam Hias
Warna memiliki makna dan arti tersendiri dalam sebuah karya seni. Setiap pembuat karya seni atau seniman menggunakan warna untuk mengomunikasikan maksud dari karya seni mereka. Misalnya, penggunaan warna biru dalam sebuah motif hias dapat menyampaikan pesan ketenangan, harapan, dan kedamaian. Selain itu, saat membuat pola hias geometris, kita juga dapat menyisipkan pesan dan makna melalui pemilihan warna yang digunakan. Pemilihan dan kombinasi warna yang tepat akan membuat motif hias semakin menarik. Berikut ini adalah beberapa makna filosofis yang sering ditemukan pada ragam hias batik: 1. Warna cokelat: Warna cokelat dapat membangkitkan rasa kerendahan diri, kesederhanaan, dan kehangatan bagi pemakainya. Contohnya, motif parang panggede dalam batik memiliki makna kebesaran pemilik atau pemakainya. Warna cokelat sering digunakan dalam motif-motif semen, seperti motif parang. 2. Warna biru tua: Warna biru tua dapat menunjukkan rasa ketenangan, kelembutan, keikhlasan, dan kesetiaan. Warna biru sering ditemukan dalam motif batik klasik dari Yogyakarta. Sebuah motif yang di sekeliling kain jariknya dilukiskan bentuk-bentuk parang tuding, dengan dasar warna biru. Di dalamnya, terdapat motif ganggong ranthe, sejenis bunga. Dalam ragam hias, warna memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dan makna. Pemilihan warna yang tepat dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat karya seni.