Mengenal Sejarah dan Asal Usul Nama Bulan September
Mengenal Asal Usul Nama Bulan September
Bulan September, bulan kesembilan dalam kalender Gregorian dan Julian, memiliki sejarah dan asal usul nama yang menarik. Nama ini berasal dari kata Latin 'septem', yang berarti 'tujuh'. Ini mungkin tampak aneh, mengingat September adalah bulan kesembilan, bukan ketujuh. Namun, ini memiliki penjelasan logis yang berakar dalam sejarah kuno.
Sejarah Kalender Romawi Kuno
Untuk memahami asal usul nama bulan September, kita perlu melihat kembali ke kalender Romawi kuno. Kalender ini, yang digunakan sebelum kalender Julian diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM, dimulai pada bulan Maret, bukan Januari. Oleh karena itu, September awalnya adalah bulan ketujuh, bukan bulan kesembilan.
Perubahan dalam Kalender
Perubahan besar terjadi ketika kalender Julian diperkenalkan. Julius Caesar, dalam upayanya untuk mereformasi kalender, memindahkan awal tahun ke bulan Januari. Ini berarti bahwa September, yang sebelumnya adalah bulan ketujuh, sekarang menjadi bulan kesembilan. Namun, meskipun perubahan ini, nama asli bulan tersebut tetap dipertahankan.
Pengaruh Budaya dan Mitologi
Selain sejarah kalender, bulan September juga memiliki kaitan dengan budaya dan mitologi Romawi. Bulan ini dikaitkan dengan dewa Vulcan, dewa api dan penempa dalam mitologi Romawi. Ini karena September adalah bulan panen dan juga bulan ketika aktivitas vulkanik sering terjadi.
September dalam Konteks Modern
Dalam konteks modern, September memiliki banyak arti dan simbolisme. Ini adalah bulan ketika musim panas berubah menjadi musim gugur di belahan bumi utara, dan musim dingin berubah menjadi musim semi di belahan bumi selatan. September juga sering dikaitkan dengan awal tahun ajaran baru dan awal musim gugur.
Untuk merangkum, bulan September memiliki sejarah dan asal usul nama yang kaya dan menarik. Nama ini mencerminkan sejarah kalender Romawi kuno dan perubahan yang terjadi seiring waktu. Selain itu, bulan ini juga memiliki kaitan dengan budaya dan mitologi Romawi, serta memiliki banyak arti dan simbolisme dalam konteks modern.