Asal Usul Majapahit
Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia pada abad ke-14 hingga abad ke-15. Namun, sebelum menjadi kerajaan yang kuat, Majapahit memiliki asal usul yang menarik dan beragam. Pertama-tama, asal usul Majapahit dapat ditelusuri kembali ke Kerajaan Singhasari yang didirikan oleh Raja Kertanegara pada abad ke-13. Singhasari merupakan kerajaan yang kuat dan makmur, namun pada tahun 1292, kerajaan ini diserang oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Serangan ini mengakibatkan runtuhnya Singhasari dan Raja Kertanegara tewas dalam pertempuran. Setelah runtuhnya Singhasari, Raden Wijaya, menantu Kertanegara, berhasil melarikan diri dan membentuk pasukan pemberontak untuk melawan pasukan Mongol. Dengan bantuan dari pasukan Mongol yang tidak puas dengan kepemimpinan Kubilai Khan, Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Mongol dan mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293. Majapahit tumbuh menjadi kerajaan yang kuat dan makmur di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Selama masa pemerintahannya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dan menjadi pusat kebudayaan, perdagangan, dan politik di Nusantara. Majapahit juga menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain seperti Tiongkok dan India. Namun, kejayaan Majapahit tidak berlangsung lama setelah Hayam Wuruk meninggal. Kerajaan ini mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-15 akibat perang saudara dan serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Demak dan Cirebon. Meskipun Majapahit telah runtuh, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup hingga saat ini. Banyak peninggalan arkeologi seperti candi dan prasasti yang menjadi bukti kebesaran Majapahit. Selain itu, pengaruh Majapahit juga terlihat dalam seni, bahasa, dan adat istiadat di Indonesia. Dalam kesimpulan, asal usul Majapahit dapat ditelusuri kembali ke runtuhnya Kerajaan Singhasari dan pendirian Kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya. Meskipun kerajaan ini telah runtuh, warisan budaya dan sejarahnya tetap menjadi bagian penting dari identitas Indonesia.