Pengangkatan Honorer Menjadi Aparatur Sipil Negara: Skema Pemeringkatan Kinerja sebagai Alternatif Seleksi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sedang menggodok skema pengangkatan honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan pemeringkatan kinerja. Skema ini akan menggantikan proses seleksi dengan ambang batas nilai. Dalam berita yang dikutip dari CNBC Indonesia, Plt. Asisten Deputi Manajemen Talenta dan Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Kementerian PANRB, Yudi Wicaksono, menjelaskan bahwa skema pemeringkatan sedang dalam tahap pengembangan. Pengangkatan honorer menjadi ASN merupakan tugas pokok dan fungsi lembaga penyelenggaraan negara dalam kekuasaan eksekutif. Dalam hal ini, Kementerian PANRB bertanggung jawab untuk memperbaiki sistem kepegawaian dan reformasi birokrasi. Skema pemeringkatan kinerja sebagai alternatif seleksi merupakan langkah yang diambil untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengangkatan honorer menjadi ASN. Dalam skema pemeringkatan kinerja, honorer akan dinilai berdasarkan kinerja mereka sepanjang tahun. Pemeringkatan ini akan menjadi dasar pengangkatan menjadi ASN, tanpa melalui proses seleksi dengan ambang batas nilai. Dengan demikian, honorer yang telah menunjukkan kinerja yang baik dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan akan memiliki kesempatan untuk menjadi ASN. Skema pemeringkatan kinerja ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang sering muncul dalam proses seleksi honorer menjadi ASN. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah adanya kecurangan dalam proses seleksi. Dengan adanya skema pemeringkatan kinerja, kecurangan dapat diminimalisir karena penilaian didasarkan pada kinerja yang telah terbukti sepanjang tahun. Selain itu, skema pemeringkatan kinerja juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengangkatan honorer menjadi ASN. Proses seleksi dengan ambang batas nilai seringkali memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Dengan adanya skema pemeringkatan kinerja, proses pengangkatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Namun, perlu diingat bahwa skema pemeringkatan kinerja ini masih dalam tahap pengembangan. Kementerian PANRB perlu memastikan bahwa skema ini dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil yang akurat. Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa skema ini harus adil dan tidak diskriminatif terhadap honorer yang memiliki keterbatasan dalam kinerja mereka. Dalam kesimpulan, skema pemeringkatan kinerja sebagai alternatif seleksi pengangkatan honorer menjadi ASN merupakan langkah yang diambil oleh Kementerian PANRB untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengangkatan. Skema ini diharapkan dapat mengatasi masalah kecurangan dalam seleksi dan meningkatkan efisiensi dalam pengangkatan. Namun, perlu diingat bahwa skema ini masih dalam tahap pengembangan dan perlu dipastikan bahwa skema ini dapat diterapkan dengan baik dan adil.