Bagaimana Nabi Saleh Menjalankan Misi Dakwah di Tengah Masyarakat Tsamud?
Nabi Saleh diutus oleh Allah SWT kepada kaum Tsamud, sebuah kaum yang hidup makmur di wilayah Al-Hijr, sebuah lembah dengan padang rumput yang subur diapit perbukitan batu. Kaum Tsamud dikenal dengan kepiawaiannya memahat rumah dan istana megah di batu-batu besar. Kehidupan mereka dipenuhi kemewahan dunia, namun sayangnya, hati mereka jauh dari nilai-nilai ketuhanan. Mereka tenggelam dalam kesyirikan, menyembah berhala, dan berlaku sewenang-wenang. Di tengah kondisi masyarakat yang jauh dari nilai-nilai agama inilah, Nabi Saleh datang menyampaikan risalah kenabian.
Dakwah Tauhid di Tengah Pemujaan Berhala
Tugas berat diemban Nabi Saleh. Beliau menyeru kaum Tsamud untuk meninggalkan pemujaan terhadap berhala dan kembali kepada ajaran tauhid, mengesakan Allah SWT. Dengan penuh kesabaran, Nabi Saleh menjelaskan bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Berhala-berhala yang mereka agung-agungkan tidak memiliki kekuatan apa pun, baik untuk memberi manfaat maupun menolak mudarat.
Mukjizat Unta Betina dan Tantangan Kaum Tsamud
Untuk membuktikan kebenaran kenabiannya, Nabi Saleh menunjukkan mukjizat yang luar biasa. Atas izin Allah SWT, muncul seekor unta betina dari celah batu besar. Unta ini menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT dan bukti kenabian Nabi Saleh. Nabi Saleh berpesan agar unta tersebut dibiarkan hidup dan berbagi sumber air dengan mereka. Namun, kesombongan membuat sebagian kaum Tsamud mengingkari mukjizat tersebut. Mereka merencanakan pembunuhan terhadap unta betina itu.
Pembangkangan dan Azab yang Ditimpahkan
Puncak keangkuhan kaum Tsamud terjadi ketika mereka membunuh unta betina mukjizat Nabi Saleh. Perbuatan ini memicu kemurkaan Allah SWT. Kepada mereka diberikan kesempatan untuk bertobat, namun mereka tetap pada kesombongannya. Akhirnya, azab pun tak terelakkan. Gempa dahsyat menghancurkan Al-Hijr, menimbun kaum Tsamud yang durhaka.
Kisah Nabi Saleh dan kaum Tsamud memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keimanan dan konsekuensi dari kesombongan. Nabi Saleh menunjukkan keteguhan dalam menyampaikan risalah tauhid, meskipun dihadapi penolakan dan ancaman. Kisah ini menjadi pengingat bahwa kekuasaan Allah SWT meliputi segala sesuatu dan azab-Nya nyata bagi mereka yang mengingkari-Nya.