Menjadi Pengikut Kristus: Perjalanan Pribadi Menuju Iman yang Kuat 2.
Sejak saat saya dibaptis saat kecil, pengalaman pribadi sebagai pengikut Kristus telah membentuk hidup saya. Dalam lingkungan keluarga yang beriman, sekolah, dan masyarakat, iman saya terus tumbuh dan berkembang. Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus; saya juga menghadapi tantangan dan kesulitan yang harus diatasi dengan bantuan iman dan tuntunan roh kudus. Pada awalnya, iman saya terbentuk dalam keluarga yang sangat beriman. Ayah dan ibu saya selalu memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan beriman. Mereka mengajarkan saya tentang kasih Tuhan, doa, dan pentingnya mengikuti ajaran Yesus Kristus. Dalam lingkungan keluarga ini, saya belajar tentang nilai-nilai kebaikan, empati, dan rasa syukur. Selanjutnya, iman saya terbentuk dalam lingkungan sekolah. Saya memiliki teman-teman sebaya yang juga beriman dan bersama-sama kita saling mendukung dalam menjalani kehidupan beriman. Kami sering kali berkumpul untuk doa bersama, membaca Alkitab bersama-sama, dan membahas ajaran-ajaran agama Kristen. Dalam lingkungan sekolah ini, sayaajar tentang pentingnya persahabatan yang sejati dan bagaimana iman dapat menjadi landasan dalam menghadapi tantangan hidup. Namun demikian, perjalanan menjadi pengikut Kristus tidak selalu mulus. Saya juga menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup sehari-hari. Ada saat-saat di mana iman saya tergoda oleh godaan dunia atau terlalu banyak tertekan oleh tanggung jawab sehari-hari. Namun dengan bantuan iman kuat dan tuntunan roh kudus, saya dapat menyelesaikan tantangan tersebut. Imam kuat adalah kunci untuk menghadapi kesulitan hidup sebagai pengikut Kristus. Dengan