Perkembangan Pembangunan di Indonesia pada Masa Orde Baru dan Era Reformasi
Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia melaksanakan pembangunan yang dinamakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Repelita I difokuskan pada upaya rehabilitasi sarana dan prasarana penting, pembangunan iklim usaha, dan investasi. Repelita II dan III difokuskan pada perencanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian serta industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Pada Repelita IV dan V, selain tetap mempertahankan pembangunan di sektor pertanian, pembangunan mulai meningkat di sektor industri, khususnya industri yang menghasilkan barang-barang ekspor, pengolahan hasil pertanian, dan industri yang dapat menyerap banyak tenaga kerja serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri. Setelah masa Orde Baru, Indonesia mengalami masa Reformasi. Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau negara. Di Indonesia, kata "reformasi" merujuk kepada gerakan mahasiswa pada 1998 yang menginginkan kekuasaan Soeharto sebagai presiden berakhir. Pada masa Reformasi, demokrasi dikembangkan dengan penegasan bahwa demokrasi berdasar pada asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia, dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada masa Reformasi, terjadi beberapa perubahan dalam sistem politik Indonesia. Beberapa perubahan tersebut antara lain adalah pembukaan kembali kebebasan berserikat dan berkumpul, pencabutan keputusan pembatasan pers, amandemen terhadap UUD 1945 dengan pembatasan masa jabatan presiden, serta penyelenggaraan negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Namun, sisi lain dari Reformasi adalah kemunculan sikap primordialisme yang menyebabkan benturan antarsuku, antarumat beragama, antarkelompok, serta antardaerah. Dalam perkembangan pembangunan di Indonesia, terdapat perbedaan antara masa Orde Baru dan masa Reformasi. Pada masa Orde Baru, fokus pembangunan lebih pada sektor pertanian dan industri, sedangkan pada masa Reformasi, terjadi perubahan dalam sistem politik dan munculnya berbagai tantangan sosial seperti konflik antarsuku dan peningkatan kriminalitas. Kesimpulannya, perkembangan pembangunan di Indonesia pada masa Orde Baru dan masa Reformasi memiliki perbedaan dalam fokus pembangunan dan perubahan dalam sistem politik. Meskipun terdapat tantangan sosial pada masa Reformasi, upaya untuk mewujudkan demokrasi dan keadilan sosial tetap menjadi tujuan utama.