Peran Mahkamah Agung dalam Pembagian Kekuasaan di Indonesi
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, pembagian kekuasaan antara lembaga-lembaga negara sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Salah satu lembaga yang memiliki peran krusial dalam pembagian kekuasaan adalah Mahkamah Agung (MA). Baru-baru ini, MA mengabulkan judicial review terhadap Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur iuran BPJS Kesehatan, dengan membatalkan kenaikan iuran yang sudah diteken oleh Presiden Jokowi. Keputusan MA ini merupakan contoh konkret dari bagaimana MA berperan sebagai lembaga yang berwenang dalam menjaga keseimbangan kekuasaan di Indonesia. Dalam teori pembagian kekuasaan yang dikemukakan oleh Montesquieu, ada tiga kekuasaan utama dalam negara, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. MA sebagai lembaga yudikatif memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan ini. Dalam kasus ini, MA berperan sebagai pengawas terhadap kebijakan pemerintah yang diatur dalam Perpres. Dengan mengabulkan judicial review yang diajukan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah, MA membatalkan kenaikan iuran BPJS yang dianggap tidak adil oleh masyarakat. Tindakan ini menunjukkan bahwa MA memiliki kekuasaan untuk membatalkan kebijakan yang dianggap melanggar prinsip-prinsip keadilan. Selain itu, keputusan MA ini juga menunjukkan independensi MA sebagai lembaga yudikatif. MA tidak terpengaruh oleh kepentingan politik atau tekanan dari pihak manapun dalam mengambil keputusan. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan otonomi MA sebagai lembaga yang bertugas menjaga keadilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa MA memiliki peran yang sangat penting dalam pembagian kekuasaan di Indonesia. Sebagai lembaga yudikatif, MA memiliki kekuasaan untuk membatalkan kebijakan yang dianggap melanggar prinsip-prinsip keadilan. Keputusan MA dalam kasus ini juga menunjukkan independensi MA sebagai lembaga yang tidak terpengaruh oleh kepentingan politik. Melalui tindakan ini, MA menjaga keseimbangan kekuasaan di Indonesia dan melindungi hak-hak masyarakat. Dengan demikian, MA adalah lembaga negara yang berwenang sebagai pelaksana kedaulatan dalam konteks pembagian kekuasaan di Indonesia.