Peran Masjid al Azhar sebagai Wadah Pertahanan Ajaran Sunni pada Masa Daulah Ayyubijah
Masjid al Azhar, selain sebagai tempat ibadah dan lambang spiritual umat Islam, juga memiliki peran penting sebagai wadah pertahanan ajaran Sunni pada masa Daulah Ayyubijah. Dalam konteks ini, masjid ini berfungsi sebagai pusat penyebaran dan pemeliharaan ajaran Sunni yang menjadi landasan kepercayaan dan praktik keagamaan umat Islam. Pada masa Daulah Ayyubijah, ajaran Sunni menghadapi tantangan yang signifikan dari berbagai aliran keagamaan yang berbeda. Masjid al Azhar menjadi tempat yang strategis untuk mempertahankan dan memperkuat ajaran Sunni melalui pendidikan, diskusi, dan debat keagamaan. Para ulama dan cendekiawan agama berkumpul di masjid ini untuk mempelajari, mengajarkan, dan membahas ajaran-ajaran Sunni yang menjadi dasar kepercayaan umat Islam. Masjid al Azhar juga berfungsi sebagai pusat pengembangan literatur dan tulisan keagamaan yang mendukung ajaran Sunni. Para ulama dan cendekiawan agama di masjid ini aktif menulis dan menerbitkan karya-karya yang membahas dan mempertahankan ajaran Sunni. Karya-karya ini menjadi sumber referensi penting bagi umat Islam dalam memahami dan mempraktikkan ajaran agama mereka. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat penting untuk mengadakan ceramah dan khutbah Jumat yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Sunni kepada umat Islam yang lebih luas. Melalui ceramah dan khutbah ini, para ulama dan cendekiawan agama dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Sunni dan mengklarifikasi berbagai isu dan kontroversi yang mungkin muncul. Dalam konteks pertahanan ajaran Sunni, masjid al Azhar juga berperan sebagai pusat konsolidasi dan koordinasi umat Islam yang memegang teguh ajaran ini. Melalui pertemuan dan diskusi di masjid ini, umat Islam yang berpegang pada ajaran Sunni dapat saling mendukung dan memperkuat keyakinan mereka. Masjid ini menjadi tempat yang aman dan terbuka bagi umat Islam untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan wawasan tentang ajaran Sunni. Dalam kesimpulan, Masjid al Azhar memiliki peran yang sangat penting sebagai wadah pertahanan ajaran Sunni pada masa Daulah Ayyubijah. Melalui pendidikan, diskusi, tulisan, ceramah, dan pertemuan di masjid ini, ajaran Sunni dapat dipertahankan, diperkuat, dan disebarkan kepada umat Islam yang lebih luas. Masjid ini menjadi pusat kegiatan intelektual dan spiritual yang berperan dalam memelihara dan memperkuat kepercayaan dan praktik keagamaan umat Islam.