Menghitung Keuntungan dan Persentase Keuntungan dalam Transaksi Jual Beli Motor Bekas
Dalam transaksi jual beli motor bekas, Bu Ami membeli sebuah motor dengan harga Rp4.000.000,00. Setelah tujuh hari, motor tersebut dijual kembali dengan harga Rp4.200.000,00. Dalam artikel ini, kita akan menghitung besar keuntungan yang diperoleh Bu Ami serta persentase keuntungan yang ia dapatkan. Untuk menghitung besar keuntungan, kita dapat menggunakan rumus berikut: Keuntungan = Harga Jual - Harga Beli Dalam kasus ini, harga jual motor adalah Rp4.200.000,00 dan harga beli motor adalah Rp4.000.000,00. Dengan menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menghitung besar keuntungan Bu Ami: Keuntungan = Rp4.200.000,00 - Rp4.000.000,00 Keuntungan = Rp200.000,00 Jadi, Bu Ami memperoleh keuntungan sebesar Rp200.000,00 dari transaksi jual beli motor bekas ini. Selanjutnya, kita akan menghitung persentase keuntungan yang diperoleh Bu Ami. Persentase keuntungan dapat dihitung dengan rumus berikut: Persentase Keuntungan = (Keuntungan / Harga Beli) x 100% Dalam kasus ini, keuntungan yang diperoleh Bu Ami adalah Rp200.000,00 dan harga beli motor adalah Rp4.000.000,00. Dengan menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat menghitung persentase keuntungan Bu Ami: Persentase Keuntungan = (Rp200.000,00 / Rp4.000.000,00) x 100% Persentase Keuntungan = 0,05 x 100% Persentase Keuntungan = 5% Jadi, Bu Ami memperoleh persentase keuntungan sebesar 5% dari transaksi jual beli motor bekas ini. Dalam transaksi jual beli motor bekas ini, Bu Ami berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp200.000,00 atau sekitar 5% dari harga beli motor. Transaksi ini menunjukkan bahwa Bu Ami berhasil melakukan investasi yang menguntungkan.