Mempertahankan Kebudayaan Melalui Tari Tradisional di Era Globalisasi
Tari tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga di Indonesia. Namun, sayangnya, banyak tari tradisional yang menghadapi kepunahan. Dua contoh tari tradisional yang berhasil direkonstruksi, yaitu tari Legong Pangeleb dan tari Legong Tombol, juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya. Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang memengaruhi kepunahan tari tradisional di Indonesia dan pentingnya langkah-langkah untuk mempertahankan kebudayaan melalui tari tradisional di era globalisasi. Salah satu faktor yang memengaruhi kepunahan tari tradisional adalah pengaruh globalisasi. Globalisasi membawa pengaruh dari budaya luar yang lebih dominan dan menarik minat generasi muda. Tari-tarian modern yang berasal dari luar negeri lebih sering dipromosikan dan dipopulerkan, sehingga tari tradisional menjadi terpinggirkan. Namun, sebenarnya globalisasi juga dapat menjadi tantangan yang dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan dan mengembangkan tari tradisional. Contohnya, tari Jaipong berhasil mengglobal dan mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, tari tradisional juga dapat menjadi daya tarik global. Selain pengaruh globalisasi, perkembangan teknologi dan pertukaran budaya antarbangsa juga memengaruhi cara pandang generasi muda terhadap tari tradisional. Generasi muda saat ini lebih mengenal tari-tarian modern yang lebih trendy dan mengikuti perkembangan zaman. Mereka cenderung kurang tertarik untuk mempelajari dan menarikan tari tradisional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga budaya untuk mengambil langkah tegas dalam mempromosikan dan melestarikan tari tradisional di mata generasi muda. Kelestarian tari tradisional juga sangat tergantung pada kebijakan pemerintah daerah. Pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan tari tradisional sebagai bagian dari kebudayaan bangsa. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menampilkan tari tradisional sebagai salah satu pengisi acara seremonial dan perayaan di tingkat lokal maupun nasional. Dengan demikian, tari tradisional akan mendapatkan eksposur yang lebih luas dan dihargai oleh masyarakat. Dalam era globalisasi ini, mempertahankan kebudayaan melalui tari tradisional bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan kesadaran dan kerja sama antara pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat, tari tradisional dapat tetap hidup dan berkembang. Tari tradisional adalah identitas budaya yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan arus modernisasi. Dengan memahami pentingnya keberadaan tari tradisional, kita dapat memastikan bahwa kebudayaan Indonesia tetap hidup dan dikenal di mata dunia. Kata-kata: 296