Siput yang Ingin Terbang **
Di sebuah taman yang rimbun, hiduplah seekor siput bernama Pipit. Pipit berbeda dari siput lainnya. Ia selalu memandang langit dengan penuh kerinduan, ingin merasakan terbang seperti burung-burung yang bernyanyi riang di atas pohon. "Ah, andai aku bisa terbang," gumam Pipit, "Aku ingin melihat dunia dari atas, merasakan angin menerpa tubuhku, dan terbang bebas ke mana pun aku mau." Setiap hari, Pipit bertanya pada burung-burung yang hinggap di daun, "Bagaimana caranya aku bisa terbang?" Burung-burung itu tertawa, "Kau siput, Pipit! Kau tidak punya sayap, bagaimana mungkin kau bisa terbang?" Pipit tidak putus asa. Ia terus mencari cara. Ia mencoba memanjat pohon tertinggi, berharap bisa terbang dengan bantuan angin. Ia mencoba menempelkan daun di punggungnya, berharap bisa terbang seperti layang-layang. Namun, semua usahanya sia-sia. Suatu hari, Pipit bertemu dengan seekor kupu-kupu yang indah. "Kupu-kupu, bisakah kau mengajariku terbang?" tanya Pipit. Kupu-kupu itu tersenyum, "Pipit, kau tidak perlu terbang. Kau punya caramu sendiri untuk menikmati dunia. Kau bisa menjelajahi taman dengan perlahan, menikmati keindahan bunga-bunga, dan merasakan kesejukan embun pagi." Pipit terdiam. Ia menyadari bahwa kupu-kupu benar. Ia tidak perlu terbang untuk merasakan kebahagiaan. Ia bisa menemukan kebahagiaan dalam caranya sendiri, dengan menikmati keindahan dunia di sekitarnya. Pesan Moral:** Setiap makhluk hidup memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing. Kita tidak perlu iri dengan kemampuan orang lain, karena kita juga memiliki potensi dan cara kita sendiri untuk meraih kebahagiaan.