Mengapa Kebijakan APBN 2024 Berpihak kepada Kelompok Rentan dan Miskin: Analisis Berdasarkan Konsep Puentes-Markides (2007)
Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2024 memiliki fokus yang jelas pada kepentingan kelompok rentan dan miskin. Hal ini dapat dilihat dari beberapa alasan yang mendasar, yang akan dijelaskan dalam artikel ini dengan mengacu pada konsep Puentes-Markides (2007) mengenai mengapa suatu isu masuk ke dalam agenda kebijakan. Pertama, penting untuk memahami bahwa kelompok rentan dan miskin merupakan bagian penting dari masyarakat yang membutuhkan perlindungan dan dukungan dari pemerintah. Kebijakan APBN 2024 yang berpihak kepada kelompok ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada. Dalam konsep Puentes-Markides (2007), isu-isu yang mempengaruhi kelompok rentan dan miskin cenderung masuk ke dalam agenda kebijakan ketika ada kesadaran akan pentingnya memperbaiki kondisi mereka. Selanjutnya, kebijakan APBN 2024 juga mencerminkan adanya tekanan dan tuntutan dari masyarakat untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Konsep Puentes-Markides (2007) menjelaskan bahwa isu-isu yang mendapatkan perhatian publik yang tinggi cenderung masuk ke dalam agenda kebijakan. Dalam hal ini, kesenjangan sosial dan ekonomi yang dialami oleh kelompok rentan dan miskin telah menjadi perhatian utama masyarakat, sehingga kebijakan APBN 2024 yang berpihak kepada mereka menjadi suatu keharusan. Selain itu, kebijakan APBN 2024 yang berpihak kepada kelompok rentan dan miskin juga dapat dipahami melalui konsep Puentes-Markides (2007) mengenai kepentingan politik. Dalam konteks ini, kebijakan tersebut dapat menjadi alat politik bagi pemerintah untuk memperoleh dukungan dan legitimasi dari masyarakat. Dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan kelompok rentan dan miskin, pemerintah dapat memperoleh dukungan yang kuat dari mereka, sehingga kebijakan APBN 2024 ini menjadi strategi politik yang efektif. Dalam kesimpulan, kebijakan APBN 2024 yang berpihak kepada kelompok rentan dan miskin dapat dipahami melalui konsep Puentes-Markides (2007) mengenai mengapa suatu isu masuk ke dalam agenda kebijakan. Fokus pada kelompok rentan dan miskin dalam kebijakan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta adanya tekanan dan tuntutan dari masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, kebijakan ini juga dapat menjadi alat politik bagi pemerintah untuk memperoleh dukungan dan legitimasi. Dengan demikian, kebijakan APBN 2024 ini merupakan langkah yang penting dalam memperbaiki kondisi kelompok rentan dan miskin dalam masyarakat.