Dampak Pengawetan Bubuk Biji Kluwek dan Bubuk Kayu Manis pada Karakteristik Daging Ikan dan Pertumbuhan Jamur
Pengawetan daging ikan adalah praktik yang penting untuk memastikan ketersediaan daging ikan yang segar dan berkualitas tinggi sepanjang waktu. Salah satu metode pengawetan yang paling umum adalah dengan menggunakan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis. Namun, efek dari pengawetan ini pada karakteristik daging ikan dan pertumbuhan jamur belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pengawetan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis pada karakteristik daging ikan dan pertumbuhan jamur. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah karakteristik daging ikan, yang dinilai berdasarkan warna, tekstur, pH, dan pertumbuhan jamur secara paralel. Variabel bebas adalah pengawetan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis. Untuk melakukan penelitian ini, daging ikan yang segar dibeli dari pasar lokal dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis, sedangkan kelompok kedua tidak diberi pengawetan apa pun. Daging ikan kemudian disimpan di lemari es selama 14 hari. Setelah 14 hari, karakteristik daging ikan dinilai dengan mengukur warna, tekstur, pH, dan pertumbuhan jamur secara paralel. Hasil menunjukkan bahwa daging ikan yang diberi pengawetan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan daging ikan yang tidak diberi pengawetan apa pun. Daging ikan yang diberi pengawetan memiliki warna yang lebih gelap, tekstur yang lebih halus, pH yang lebih rendah, dan pertumbuhan jamur yang lebih sedikit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawetan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis memiliki efek positif pada karakteristik daging ikan dan pertumbuhan jamur. Pengawetan ini dapat membantu memperpanjang umur simpan daging ikan dan memastikan ketersediaan daging ikan yang berkualitas tinggi sepanjang waktu. Selain itu, pengawetan ini dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi dan penyakit yang terkait dengan daging ikan yang tidak diberi pengawetan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya pengawetan daging ikan dan dampak positif pengawetan bubuk biji kluwek dan bubuk kayu manis pada karakteristik daging ikan dan pertumbuhan jamur. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami mekanisme di balik efek pengawetan ini dan potensi aplikasi di industri daging ikan.