Kisah Betara Bromo dan Kesuma: Keajaiban dan Komitme
Pada suatu waktu, di tanah Jawa, ada sekeluarga yang tidak bahagia karena tidak memiliki anak. Mereka mencapai puncak Gunung Bromo dan berdoa kepada para dewa. Dewa Betara Bromo memberi mereka janji akan memberikan mereka banyak anak dengan syarat mereka harus mengorbankan anak terkecil mereka. Mereka akhirnya memiliki dua puluh lima anak. Mereka tidak ingin mengorbankan Kesuma, anak terkecil mereka, sehingga mereka menyembunyikannya di dalam kawah. Suara terdengar mengatakan, "Saya telah melindungi Kesuma agar tidak dikorbankan agar kalian semua bisa hidup. Dari sekarang, kalian harus mengatur upacara tahunan pada tanggal 14 Kesodo." Kesuma dan saudara-saudaranya memenuhi upacara tersebut setiap tahun dengan menawarkan buah-buahan, sayuran, beras, dan daging. Upacara ini masih diadakan hingga hari ini oleh Kejawen, sebuah agama Jawa asli. Dalam kisah ini, kita dapat melihat komitmen dan pengorbanan keluarga tersebut untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dan keluarga mereka. Mereka bersedia mengorbankan anak terkecil mereka untuk mendapatkan janji dewa. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya upacara dan tradisi dalam kehidupan masyarakat Jawa, yang masih dipertahankan hingga hari ini.