Urgensi Takbir Keempat dalam Sholat Jenazah: Sebuah Tinjauan Fiqih
Takbir keempat dalam sholat jenazah adalah isu yang mengundang perdebatan panjang di kalangan ulama fikih. Perbedaan pendapat ini berakar pada perbedaan penafsiran hadits dan riwayat yang membahas tata cara pelaksanaan sholat jenazah. Artikel ini akan mengulas urgensi takbir keempat dalam sholat jenazah dengan meninjau berbagai argumen fikih yang mendasarinya.
Dalil dan Pendapat yang Mendukung Takbir Keempat
Sebagian ulama, khususnya dari kalangan mazhab Hanafi, memandang takbir keempat dalam sholat jenazah sebagai suatu hal yang sunnah muakkadah, mendekati wajib. Mereka mendasarkan pandangan ini pada beberapa hadits, salah satunya adalah hadits riwayat Abu Dawud yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan takbir sebanyak empat kali saat mensholati jenazah. Hadits ini, meskipun dhaif (lemah) menurut beberapa perawi, tetap dijadikan hujjah oleh sebagian ulama karena didukung oleh riwayat lain dan amalan para sahabat.
Argumen yang Menolak Kewajiban Takbir Keempat
Di sisi lain, ulama dari mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali berpendapat bahwa takbir dalam sholat jenazah hanya tiga kali. Mereka berargumen bahwa hadits yang menyebutkan takbir keempat dhaif dan tidak dapat dijadikan dasar hukum. Selain itu, mereka juga menekankan pada hadits-hadits lain yang secara jelas menyebutkan jumlah takbir dalam sholat jenazah hanya tiga kali. Salah satu contohnya adalah hadits riwayat Imam Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sholat jenazah itu takbirnya tiga kali."
Hikmah dan Makna di Balik Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat ulama mengenai takbir keempat dalam sholat jenazah hendaknya disikapi dengan bijaksana. Setiap mazhab memiliki metode istinbath (penggalian hukum) yang berbeda dalam menafsirkan dalil. Perbedaan ini tidak perlu menimbulkan perpecahan atau perdebatan yang tidak sehat. Yang terpenting adalah kita memahami dalil dan argumen masing-masing mazhab dengan objektif.
Kesimpulan: Menghargai Perbedaan dalam Bingkai Ukhuwah
Kesimpulannya, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah takbir dalam sholat jenazah, semua ulama sepakat bahwa sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah. Perbedaan pandangan ini seharusnya tidak menghalangi umat Islam untuk tetap bersatu dan saling menghormati. Yang terpenting adalah kita melaksanakan sholat jenazah dengan benar dan khusyuk sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada jenazah dan mendoakan agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.