Keputusan yang Tidak Terprogram: Sebuah Perspektif
Keputusan yang tidak terprogram, atau keputusan yang tidak terstruktur, adalah jenis pengambilan keputusan yang tidak didasarkan pada program atau perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam konteks bisnis dan manajemen, keputusan semacam ini sering dianggap sebagai keputusan yang tidak baik karena dapat menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan. Namun, penting untuk diingat bahwa keputusan yang tidak terprogram juga dapat memiliki keuntungan dan kelebihan situasi. Misalnya, dalam lingkungan yang dinamis dan tidak pasti, keputusan yang tidak terprogram dapat memungkinkan manajemen untuk dengan cepat beradaptasi dan merespons perubahan dengan fleksibilitas yang lebih besar. Selain itu, keputusan yang tidak terprogram juga dapat memfasilitasi inovasi dan kreativitas, karena tidak terikat oleh batasan struktur dan aturan yang ketat. Selain itu, keputusan yang tidak terprogram juga dapat menjadi pilihan yang tepat dalam situasi di mana informasi yang memadai belum tersedia atau ketika solusi yang diinginkan tidak dapat dicapai melalui pendekatan yang terstruktur. Dalam kasus seperti ini, manajemen dapat memilih untuk mengambil pendekatan yang lebih spontan dan tidak terstruktur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, meskipun keputusan yang tidak terprogram dapat memiliki kelebihan, penting untuk diingat bahwa keputusan semacam ini juga dapat menimbulkan risiko dan tantangan. Misalnya, keputusan yang tidak terstruktur dapat menyebabkan kurangnya akuntabilitas dan tanggung jawab, serta sulitnya untuk mengevaluasi efektivitas keputusan yang diambil. Oleh karena itu, manajemen harus mempertimbangkan dengan hati-hati apakah keputusan yang tidak terprogram adalah pilihan yang tepat dalam situasi tertentu. Secara keseluruhan, keputusan yang tidak terprogram adalah jenis pengambilan keputusan yang dapat memiliki keuntungan dan kelebihan dalam beberapa situasi, namun juga dapat menimbulkan risiko dan tantangan. Oleh karena itu, manajemen harus mempertimbangkan dengan hati-hati apakah keputusan yang tidak terprogram adalah pilihan yang tepat dalam konteks bisnis dan manajemen mereka. Referensi: - Mintzberg, H., & West, J. C. (1984). Decision Making and Organizational Behavior. Prentice-Hall. - Simon, H. A. (1955). The Elements of Administrative Behavior. Macmillan. - Thompson, J. D. (1967). Organizations in Action. McGraw-Hill.