Bahaya Gaya Hidup Sedenter dan Pentingnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedenter menjadi tren kehidupan masa kini yang berbahaya selain dari pola makan yang tidak teratur. Perilaku sedenter sendiri adalah seluruh jenis kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs. Metabolisme (MET) digunakan untuk memperkirakan jumlah oksigen (Oz) yang dikonsumsi oleh tubuh selama aktivitas fisik. Contoh perilaku sedenter antara lain menonton televisi, bermain video game, menggunakan komputer, duduk di sekolah atau kantor, serta duduk saat bepergian. Aktivitas tersebut tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena dapat memengaruhi keluaran kalori yang kurang dari normal. Beberapa literatur menghubungkan lamanya kita duduk dengan potensi risiko penyakit jantung dan kematian mendadak. Gaya hidup sedenter meningkatkan semua penyebab kematian melitus, dan berbagai jenis kanker. Owen (2012) menemukan bahwa terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko kematian prematur. Setidaknya paling lama duduk adalah 4 jam sehari untuk berdiri dan berjalan-jalan. Opsi lainnya adalah sekadar meregangkan diri atau menikmati cemilan sebelum duduk kembali apabila pekerjaan belum selesai. Bukankah tubuh manusia tercipta sedemikian rupa dengan banyak sekali sendi dan otot? Adanya otot dan sendi bertujuan agar kita tetap bergerak. Makanya, kebiasaan duduk bukanlah hal yang baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggabungkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Berdiri dan berjalan-jalan secara teratur, meregangkan diri, dan menikmati cemilan sehat adalah beberapa cara untuk mengatasi bahaya gaya hidup sedenter. Dengan menggabungkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian mendadak. Selain itu, aktivitas fisik yang teratur juga dapat membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari gaya hidup sedenter dan memprioritaskan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Sumber: Buku "Andai sel-sel dalam tubuhmu berbicara" karya Rizal Do (aka Afriezal Kamil).