Teknik dan Prosedur Ureterolitotomi: Tinjauan Komprehensif
Teknik dan prosedur ureterolitotomi merupakan intervensi bedah yang bertujuan untuk mengangkat batu dari ureter, saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika batu terlalu besar untuk dikeluarkan melalui pengobatan konservatif seperti litotripsi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWL) atau ureteroskopi fleksibel. Artikel ini akan membahas secara komprehensif teknik dan prosedur ureterolitotomi, termasuk indikasi, persiapan, teknik, komplikasi, dan pemulihan.
Indikasi Ureterolitotomi
Ureterolitotomi direkomendasikan untuk pasien dengan batu ureter yang tidak dapat dikeluarkan dengan metode non-invasif. Indikasi utama untuk prosedur ini meliputi:
* Batu ureter yang besar atau keras yang tidak dapat dihancurkan dengan ESWL.
* Batu ureter yang terletak di lokasi yang sulit dijangkau dengan ureteroskopi fleksibel.
* Batu ureter yang menyebabkan obstruksi saluran kemih yang signifikan, menyebabkan rasa sakit yang hebat, infeksi, atau kerusakan ginjal.
* Kegagalan pengobatan konservatif sebelumnya.
Persiapan untuk Ureterolitotomi
Sebelum menjalani ureterolitotomi, pasien akan menjalani serangkaian pemeriksaan dan persiapan, termasuk:
* Riwayat dan pemeriksaan fisik: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat batu ginjal sebelumnya, dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi umum pasien.
* Pemeriksaan pencitraan: Pemeriksaan pencitraan seperti USG, CT scan, atau X-ray akan dilakukan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, dan bentuk batu ureter.
* Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah dan urin akan dilakukan untuk menilai fungsi ginjal dan mendeteksi infeksi.
* Anestesi: Ureterolitotomi biasanya dilakukan di bawah anestesi umum atau regional.
* Puasa: Pasien biasanya diminta untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi.
Teknik Ureterolitotomi
Ureterolitotomi dapat dilakukan melalui dua pendekatan:
* Ureterolitotomi terbuka: Prosedur ini melibatkan sayatan pada perut untuk mengakses ureter dan mengangkat batu.
* Ureterolitotomi endoskopik: Prosedur ini dilakukan melalui endoskop yang dimasukkan ke dalam ureter melalui uretra atau melalui sayatan kecil di perut.
Teknik yang digunakan akan tergantung pada lokasi, ukuran, dan bentuk batu ureter, serta kondisi pasien.
Komplikasi Ureterolitotomi
Seperti halnya prosedur bedah lainnya, ureterolitotomi juga memiliki risiko komplikasi, termasuk:
* Perdarahan: Perdarahan dapat terjadi selama atau setelah operasi.
* Infeksi: Infeksi dapat terjadi di lokasi sayatan atau di saluran kemih.
* Kerusakan ureter: Kerusakan ureter dapat terjadi selama operasi.
* Stenosis ureter: Penyempitan ureter dapat terjadi setelah operasi.
* Kegagalan operasi: Batu ureter mungkin tidak dapat diangkat sepenuhnya selama operasi.
Pemulihan Setelah Ureterolitotomi
Setelah operasi, pasien akan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk pemantauan dan pemulihan. Pasien akan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Pasien juga akan diminta untuk minum banyak cairan untuk membantu membersihkan saluran kemih.
Kesimpulan
Ureterolitotomi merupakan prosedur bedah yang efektif untuk mengangkat batu dari ureter. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika batu terlalu besar untuk dikeluarkan melalui pengobatan konservatif. Meskipun memiliki risiko komplikasi, ureterolitotomi umumnya aman dan efektif. Pasien yang mempertimbangkan prosedur ini harus berkonsultasi dengan dokter untuk membahas risiko dan manfaatnya.