Renjana yang Terlupakan
Dalam kegelapan malam yang sunyi, Ada sebuah renjana yang terlupakan, Sebuah cerita tentang cinta yang tak tergapai, Dan sebuah akara yang tak pernah berakhir. Di antara bintang-bintang yang bersinar terang, Ada dua jiwa yang saling mengejar, Namun takdir berkata lain, Mereka terpisah oleh jarak dan waktu. Cinta mereka seperti angin yang berhembus, Mengisi ruang kosong di antara mereka, Namun, seperti angin yang tak bisa dipegang, Cinta mereka hanya bisa dirasakan dalam hati. Mereka berusaha mengejar satu sama lain, Melintasi lautan dan gunung yang tinggi, Namun, tak peduli seberapa jauh mereka pergi, Cinta mereka tetap tak tergapai. Renjana itu tumbuh dalam hati mereka, Seperti bunga yang mekar di tengah musim semi, Namun, renjana itu juga menyisakan luka, Sebuah luka yang tak bisa sembuh. Mereka berharap suatu hari nanti, Akara ini akan berakhir, Dan mereka bisa bersatu dalam cinta yang abadi, Namun, takdir berkata lain. Renjana itu tetap terlupakan, Seperti sebuah lagu yang tak pernah terdengar, Namun, dalam keheningan malam yang sunyi, Renjana itu tetap hidup dalam hati mereka. Amerta, sebuah kata yang tak bisa diungkapkan, Sebuah keabadian yang hanya bisa dirasakan, Renjana itu mungkin tak tergapai, Namun, cinta mereka akan selalu abadi. Dalam kegelapan malam yang sunyi, Renjana itu tetap hidup dalam hati mereka, Sebuah cerita tentang cinta yang tak tergapai, Dan sebuah akara yang tak pernah berakhir.