Kilauan Harapan di Balik Luka **
Matahari pagi menyinari halaman sekolah, menyapa hari baru dengan gemerlapnya. Namun, bagi Lia dan Sila, hari ini terasa kelabu. Keduanya, adik dari para idola JKT48, Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine, tengah menghadapi kenyataan pahit. Sebagai CEO dan Kepala RS, mereka dituntut untuk kuat, namun di balik citra profesional itu, mereka hanyalah dua gadis remaja yang rentan. Di tengah keramaian sekolah, Lia dan Sila menjadi sasaran bully. Kata-kata kasar dan ejekan menusuk hati mereka. Tak hanya itu, mereka didorong hingga terjatuh, tangan dan kaki mereka berdarah. Rasa sakit fisik bercampur dengan luka batin yang mendalam. Namun, di tengah keputusasaan, cahaya harapan muncul. Para bodyguard yang selalu mengawal mereka dengan sigap langsung melindungi Lia dan Sila. Tangan-tangan kekar itu menepis para pelaku bully, memberikan rasa aman dan perlindungan. Lia dan Sila terduduk di bangku taman, air mata mengalir deras. Rasa sakit dan kekecewaan memenuhi hati mereka. Namun, di tengah kesedihan, mereka saling menguatkan. "Kita harus kuat, Sila," bisik Lia, "Kita punya mimpi besar yang harus kita raih." Kilauan harapan kembali menyinari mata mereka. Mereka sadar, bahwa bully hanyalah ujian kecil dalam perjalanan hidup mereka. Mereka memiliki keluarga, teman, dan para bodyguard yang selalu mendukung mereka. Lia dan Sila bertekad untuk bangkit dari keterpurukan. Mereka akan membuktikan bahwa mereka bukan hanya adik dari para idola, tetapi juga individu yang kuat dan tangguh. Mereka akan terus berjuang untuk meraih mimpi mereka, dengan tekad yang tak tergoyahkan. Pesan:** Kisah Lia dan Sila mengingatkan kita bahwa bully bukanlah solusi. Setiap orang berhak mendapatkan rasa hormat dan kasih sayang. Mari kita ciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi semua orang, terutama bagi mereka yang rentan dan membutuhkan perlindungan.