Suasana Kelas yang Heterogen di Florence High School
Suasana kelas di Florence High School sangat beragam dan heterogen. Seperti pasar tradisional, siswa perempuan terlihat berbincang-bincang, sementara siswa laki-laki fokus pada permainan mereka masing-masing. Beberapa siswa dan siswi terlihat sedang berpacaran, sementara ada juga siswa yang tertidur lelap di atas meja mereka. Namun, suasana kelas yang riuh tiba-tiba berubah ketika seorang guru laki-laki masuk dengan pakaian olahraga. Ia terlihat masih muda dan gagah dengan pandangan yang tegas. Semua siswa dan siswi langsung duduk dengan sikap yang siap dan memperhatikan guru tersebut. Apakah ini merupakan aturan di Florence High School? Guru tersebut langsung memulai absensi tanpa basa-basi. Ia memanggil nama-nama siswa dengan pandangan mata yang mencari. Sementara itu, Renna, seorang siswi, sedang melamun. Ia menyanggah wajahnya dengan tangan kanannya, pikirannya sedang bertarung dengan batinnya sendiri. Renna lupa bahwa Reyna, temannya, satu kelas dengan Arsenio, siswa yang sedang dipanggil oleh guru. Renna merasa khawatir bahwa rencananya tidak akan berjalan mulus. Di sisi lain, seorang siswa laki-laki di meja sebelah kiri Renna tersenyum tipis saat mengamati wajah Renna yang sedang melamun. Wajah Renna yang putih bersih, rambut terurai, dan warna bibirnya yang tidak mencolok membuat senyum pria berkacamata hitam itu semakin lebar. Tanpa sadar, ia mengucapkan "Cantik". Dalam suasana kelas yang heterogen ini, terdapat berbagai macam interaksi dan perasaan yang terjadi di antara siswa-siswi. Meskipun berbeda-beda, mereka semua memiliki peran dan pengalaman yang unik di dalam kelas. Hal ini mencerminkan keberagaman dan kehidupan sehari-hari di Florence High School.