Peran Komite Nasional Indonesia Pusat dalam Pembentukan Tata Kehidupan Berbangsa dan Bernegar
1. Kebutuhan Tata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Indonesia Indonesia sebagai negara yang baru merdeka pada tahun 1945 membutuhkan suatu tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Hal ini penting untuk mencegah perpecahan dan konflik di antara berbagai suku, agama, ras, dan golongan yang ada di Indonesia. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk untuk membantu pemerintah dalam menyusun tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 2. Fungsi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) KNIP berfungsi sebagai badan perwakilan rakyat yang membantu pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. KNIP bertugas untuk memberikan saran, pertimbangan, dan persetujuan atas kebijakan-kebijakan penting yang diambil oleh pemerintah. Selain itu, KNIP juga berperan dalam menyusun undang-undang dasar dan memilih presiden serta wakil presiden. 3. Tujuan Konferensi Meja Bundar Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diadakan pada tahun 1949 memiliki tiga tujuan utama, yaitu: a. Mencapai kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Belanda mengenai pengakuan kedaulatan Indonesia. b. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang masih tersisa antara Indonesia dan Belanda. c. Menetapkan bentuk negara dan pemerintahan baru yang akan diberlakukan di Indonesia. Dengan adanya Konferensi Meja Bundar, Indonesia akhirnya dapat memperoleh pengakuan kedaulatannya dari Belanda dan membentuk tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan aspirasi rakyat Indonesia.