Model Pemaparan dalam Penulisan Berit
Model pemaparan dalam penulisan berita telah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan media dan kebutuhan pembaca. Dalam artikel ini, kita akan membahas model pemaparan yang lazim digunakan dalam penulisan berita, terutama untuk berita-berita lugas atau lempang (hard news). Meskipun sekarang kecenderungan penulisan berita sudah bergeser ke model penulisan feature, hampir semua feature menggunakan model tulisan ekspositoris dan naratif.
Model pemaparan yang pertama adalah Model DSD. Model ini mengacu pada pendekatan yang menggunakan tiga elemen penting dalam penulisan berita, yaitu deskripsi, sumber, dan data. Dalam model ini, penulis berita memberikan deskripsi yang jelas tentang peristiwa atau topik yang sedang dibahas, kemudian menyertakan sumber-sumber yang relevan untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, serta menyajikan data atau fakta yang mendukung berita tersebut.
Selanjutnya, ada Model PMHT yang juga sering digunakan dalam penulisan berita. Model ini mengacu pada pendekatan yang menggunakan empat elemen penting, yaitu peristiwa, motif, hasil, dan tindak lanjut. Dalam model ini, penulis berita menggambarkan peristiwa yang terjadi secara detail, kemudian menjelaskan motif atau alasan di balik peristiwa tersebut, menyajikan hasil atau dampak dari peristiwa tersebut, dan memberikan informasi tentang tindak lanjut yang mungkin terjadi.
Selain itu, terdapat juga Model 5W1H yang sering digunakan dalam penulisan berita. Model ini mengacu pada pendekatan yang menggunakan enam pertanyaan penting, yaitu what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Dalam model ini, penulis berita mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada pembaca.
Selanjutnya, ada Model TAS yang juga sering digunakan dalam penulisan berita. Model ini mengacu pada pendekatan yang menggunakan tiga elemen penting, yaitu tema, argumen, dan solusi. Dalam model ini, penulis berita mengidentifikasi tema utama dari berita tersebut, menyajikan argumen yang mendukung tema tersebut, dan memberikan solusi atau saran untuk mengatasi masalah yang dibahas dalam berita.
Terakhir, ada Model DAM-D yang juga sering digunakan dalam penulisan berita. Model ini mengacu pada pendekatan yang menggunakan empat elemen penting, yaitu deskripsi, analisis, makna, dan dampak. Dalam model ini, penulis berita memberikan deskripsi yang jelas tentang peristiwa atau topik yang sedang dibahas, kemudian menganalisis peristiwa tersebut untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam, menyajikan makna atau implikasi dari peristiwa tersebut, dan memberikan informasi tentang dampak yang mungkin terjadi.
Dalam penulisan berita, pemilihan model pemaparan yang tepat sangat penting untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif kepada pembaca. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penulis berita perlu mempertimbangkan konteks dan tujuan penulisan dalam memilih model yang sesuai. Dengan menggunakan model pemaparan yang tepat, penulis berita dapat menghasilkan berita yang informatif, akurat, dan menarik bagi pembaca.