Analisis Data dan Daftar Diagnosis Keperawatan pada Pasien Laki-Laki dengan Luka Bakar Derajat II
Seorang pasien laki-laki berusia 47 tahun telah masuk ke rumah sakit akibat luka bakar sebesar 36% akibat ledakan gas. Pada tanggal 8 Mei 2020, dilakukan pengkajian terhadap pasien dan ditemukan beberapa data yang relevan. Pasien mengeluh nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, terutama pada kaki kirinya. Nyeri yang dirasakan pasien bersifat hilang timbul dengan skala nyeri sebesar 7. Selain itu, pasien terlihat meringis dan mengalami kesulitan tidur. Hasil pemeriksaan menunjukkan frekuensi nadi pasien sebesar 110 kali per menit dengan irama yang tidak beraturan. Tekanan darah pasien adalah 140/90 mmHg. Pola napas pasien terlihat meningkat. Selain itu, pasien juga mengalami luka bakar derajat II sebesar 36% dan terlihat bersikap protektif.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilakukan analisis untuk memahami kondisi pasien dengan lebih baik. Pasien mengalami nyeri yang cukup intens dengan skala nyeri sebesar 7. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terlokalisasi pada kaki kirinya. Selain itu, pasien juga mengalami kesulitan tidur yang mungkin disebabkan oleh nyeri yang dirasakan. Frekuensi nadi yang tinggi dan tidak beraturan dapat mengindikasikan adanya gangguan pada sistem kardiovaskular pasien. Tekanan darah yang tinggi juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kondisi pasien secara keseluruhan. Pola napas yang meningkat dapat mengindikasikan adanya gangguan pada sistem pernapasan pasien.
Berdasarkan buku "SDKI" sebagai acuan, dapat dibuat daftar diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa diagnosis yang mungkin termasuk dalam daftar adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka bakar derajat II pada kaki kiri.
2. Gangguan tidur berhubungan dengan nyeri yang dirasakan.
3. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan luka bakar derajat II.
4. Gangguan irama jantung berhubungan dengan frekuensi nadi yang tidak beraturan.
5. Gangguan pola napas berhubungan dengan peningkatan pola napas.
Dalam merawat pasien dengan luka bakar derajat II, perawat perlu memperhatikan dan mengelola nyeri yang dirasakan pasien dengan memberikan analgesik sesuai dengan skala nyeri yang diberikan. Selain itu, perawat juga perlu memantau dan mengelola gangguan tidur yang dialami pasien dengan memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang. Perawat juga perlu memantau dan mengelola gangguan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan pasien dengan memantau frekuensi nadi, tekanan darah, dan pola napas pasien secara teratur.
Dalam kesimpulan, pasien laki-laki berusia 47 tahun dengan luka bakar derajat II membutuhkan perawatan yang tepat dan komprehensif. Analisis data dan daftar diagnosis keperawatan dapat membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai untuk mempromosikan pemulihan pasien.