Apakah Sujud Tilawah Wajib? Mengkaji Hukum dan Dalilnya
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika seorang muslim membaca atau mendengar ayat sajadah dalam Al-Qur'an. Hukum sujud tilawah ini kerap menjadi pertanyaan di kalangan umat muslim. Apakah sujud tilawah wajib atau sunnah? Pertanyaan ini penting untuk dikaji agar ibadah kita sesuai dengan tuntunan syariat.
Hukum Melakukan Sujud Tilawah
Mayoritas ulama dari kalangan mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali berpendapat bahwa hukum sujud tilawah adalah sunnah muakkadah. Artinya, sujud tilawah sangat dianjurkan untuk dilakukan, namun tidak diwajibkan. Pendapat ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
> “Apabila manusia membaca ayat Sajadah, lalu ia bersujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun berkata (dengan kesalnya), “Celaka aku, manusia diperintahkan bersujud, ia pun bersujud, maka baginya surga. Aku sendiri diperintahkan bersujud, tapi aku enggan, sehingga nerakalah bagiku.” (HR. Muslim no. 886)
Hadits ini menunjukkan bahwa sujud tilawah memiliki keutamaan yang besar, namun tidak menunjukkan kewajiban. Jika sujud tilawah wajib, maka setan tidak akan merasa celaka ketika manusia melakukannya.
Dalil Pendukung Kesunnahan Sujud Tilawah
Selain hadits di atas, terdapat beberapa dalil lain yang menguatkan kesunnahan sujud tilawah. Salah satunya adalah hadits riwayat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
> “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca Al-Qur’an di dekat kami. Apabila beliau melewati ayat sajadah, beliau pun bersujud, dan kami pun ikut bersujud bersamanya.” (HR. Bukhari no. 1070 dan Muslim no. 578)
Hadits ini menunjukkan bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak selalu melakukan sujud tilawah bersama beliau. Jika sujud tilawah wajib, maka para sahabat pasti akan melakukannya setiap kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya.
Pandangan Mazhab Hanafi tentang Sujud Tilawah
Berbeda dengan tiga mazhab lainnya, mazhab Hanafi berpendapat bahwa hukum sujud tilawah adalah wajib. Pendapat ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah An-Najm ayat 62:
> “Maka bersujudlah kamu kepada Allah dan sembahlah (Dia).” (QS. An-Najm: 62)
Menurut ulama Hanafi, ayat ini memerintahkan sujud secara umum, termasuk sujud tilawah. Mereka berpendapat bahwa perintah sujud dalam ayat ini bersifat umum dan tidak dikhususkan pada jenis sujud tertentu.
Kesimpulan
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum sujud tilawah, namun mayoritas ulama berpendapat bahwa hukumnya sunnah muakkadah. Dalil-dalil yang mereka kemukakan lebih kuat dan lebih sesuai dengan konteks hadits. Meskipun demikian, kita tetap harus menghormati pendapat yang mewajibkan sujud tilawah. Yang terpenting adalah kita melaksanakan ibadah dengan pemahaman yang benar dan hati yang ikhlas.