Hak Asasi Manusia Hakiki dan Universal dalam Konteks Pancasila dan Demokrasi
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada setiap individu sebagai manusia, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. Dalam konteks Pancasila dan demokrasi, HAM memiliki ciri khusus yang membedakannya dari hak-hak lainnya. Artikel ini akan menjelaskan maksud dan ciri-ciri HAM hakiki dan universal dalam konteks Pancasila dan demokrasi. HAM hakiki mengacu pada hak-hak yang melekat pada setiap individu sebagai manusia. Hak-hak ini tidak dapat dicabut atau dibagi-bagikan kepada individu lain. Contohnya adalah hak atas kehidupan, kebebasan berpendapat, dan kebebasan beragama. HAM hakiki merupakan hak-hak dasar yang harus dihormati dan dilindungi oleh negara dan masyarakat. Sementara itu, HAM universal mengacu pada hak-hak yang diakui secara internasional oleh komunitas global. Hak-hak ini diatur dalam berbagai instrumen internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Contohnya adalah hak atas kebebasan dari penyiksaan, hak atas pendidikan, dan hak atas pekerjaan yang layak. HAM universal menekankan pentingnya pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di seluruh dunia. Dalam konteks Pancasila, HAM hakiki dan universal memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menegaskan pentingnya menghormati dan melindungi HAM sebagai nilai-nilai yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. HAM hakiki dan universal menjadi landasan bagi terciptanya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan HAM hakiki dan universal. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang berdasarkan pada kehendak rakyat menjamin partisipasi aktif dan kesetaraan hak bagi semua warga negara. HAM hakiki dan universal menjadi jaminan bahwa setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses politik, mengemukakan pendapat, dan mendapatkan perlindungan hukum yang adil. Dalam kesimpulan, HAM hakiki dan universal memiliki ciri khusus dalam konteks Pancasila dan demokrasi. HAM hakiki menekankan hak-hak dasar yang melekat pada setiap individu, sedangkan HAM universal mengacu pada hak-hak yang diakui secara internasional. Kedua konsep ini memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab, serta dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi yang melibatkan partisipasi aktif dan kesetaraan hak bagi semua warga negara.