Peringatan Hari Internasional: Mengapa 2 Juni Penting?
Hari Internasional untuk Peringatan Korban Kekerasan Berbasis Agama atau Kepercayaan, yang diperingati setiap tanggal 2 Juni, merupakan seruan global untuk bertindak, mendesak kita untuk mengenali penderitaan yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia yang menjadi sasaran kekerasan dan diskriminasi karena agama atau kepercayaan mereka. Hari peringatan ini bukan sekadar pengingat akan rasa sakit dan penderitaan yang dialami, tetapi juga merupakan platform untuk menegaskan kembali komitmen kita terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan dan untuk mengadvokasi toleransi dan rasa hormat di antara semua individu dan komunitas.
Signifikansi 2 Juni
Tanggal 2 Juni dipilih untuk memperingati Hari Internasional untuk Peringatan Korban Kekerasan Berbasis Agama atau Kepercayaan, menandai hari di tahun 2019 ketika Majelis Umum PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 73/296. Resolusi penting ini menetapkan hari peringatan ini, mengakui pentingnya mengatasi dan mencegah kekerasan berbasis agama atau kepercayaan dan menyerukan upaya global untuk mempromosikan rasa hormat dan pemahaman.
Mengakui Kekerasan Berbasis Agama atau Kepercayaan
Kekerasan berbasis agama atau kepercayaan mencakup berbagai tindakan yang dimotivasi oleh kebencian atau permusuhan terhadap agama atau kepercayaan seseorang atau sekelompok orang. Ini dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk, termasuk diskriminasi, hasutan untuk melakukan kekerasan, kekerasan fisik, dan genosida. Dari tempat ibadah yang dirusak hingga individu yang menjadi sasaran karena keyakinan mereka, kekerasan berbasis agama atau kepercayaan merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan merupakan ancaman bagi perdamaian, keamanan, dan kohesi sosial.
Dampak yang Menghancurkan pada Individu dan Masyarakat
Kekerasan berbasis agama atau kepercayaan memiliki dampak yang menghancurkan baik pada individu maupun masyarakat. Bagi para korban, hal itu dapat menyebabkan trauma fisik dan emosional, pengungsian, dan hilangnya mata pencaharian. Ini juga dapat menyebabkan perpecahan sosial, ketidakpercayaan, dan konflik, yang merusak fondasi masyarakat yang harmonis dan inklusif.
Mempromosikan Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan Toleransi
Hari Internasional untuk Peringatan Korban Kekerasan Berbasis Agama atau Kepercayaan berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya kebebasan beragama atau berkeyakinan sebagai hak asasi manusia yang fundamental. Setiap individu berhak untuk memilih, mengubah, atau tidak memiliki agama atau kepercayaan tanpa rasa takut akan diskriminasi atau kekerasan. Mempromosikan toleransi, rasa hormat, dan pemahaman di antara agama dan kepercayaan yang berbeda sangat penting untuk mencegah kekerasan berbasis agama atau kepercayaan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan damai.
Seruan untuk Bertindak: Apa yang Dapat Kita Lakukan?
Memerangi kekerasan berbasis agama atau kepercayaan membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, organisasi internasional, pemimpin agama, dan masyarakat sipil. Kita semua memiliki peran untuk dimainkan dalam mempromosikan toleransi, rasa hormat, dan pemahaman dalam komunitas kita dan di luarnya.
Hari Internasional untuk Peringatan Korban Kekerasan Berbasis Agama atau Kepercayaan berfungsi sebagai pengingat yang pedih akan penderitaan yang dialami oleh individu dan komunitas di seluruh dunia yang menjadi sasaran kekerasan dan diskriminasi karena agama atau kepercayaan mereka. Pada hari ini, marilah kita perbarui komitmen kita untuk menjunjung tinggi kebebasan beragama atau berkeyakinan, mengadvokasi toleransi dan rasa hormat, dan bekerja untuk menciptakan dunia di mana setiap orang dapat hidup damai dan bermartabat, terlepas dari keyakinan mereka.