Desa Adat di Bali yang Melestarikan Adat Leluhur melalui Tata Kelola Ruang Desa yang Mengadopsi Konsep Tri Mandal
Pendahuluan: Desa adat di Bali memiliki keunikan dalam melestarikan adat dan budaya leluhur mereka. Salah satu aspek penting dalam melestarikan adat adalah melalui tata kelola ruang desa yang mengadopsi konsep Tri Mandala. Bagian: ① Bagian pertama: Konsep Tri Mandala dalam Tata Kelola Ruang Desa Desa adat di Bali mengadopsi konsep Tri Mandala dalam tata kelola ruang desa. Konsep ini mengatur pembagian ruang desa menjadi tiga bagian, yaitu Utama, Madya, dan Nista. Setiap bagian memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam kehidupan masyarakat desa. ② Bagian kedua: Fungsi Utama dalam Tata Kelola Ruang Desa Bagian Utama dalam tata kelola ruang desa memiliki fungsi utama sebagai tempat suci dan sakral. Di bagian ini terdapat pura atau tempat ibadah yang digunakan untuk upacara keagamaan dan ritual adat. Fungsi Utama juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat desa dalam kegiatan sosial dan budaya. ③ Bagian ketiga: Fungsi Madya dalam Tata Kelola Ruang Desa Bagian Madya dalam tata kelola ruang desa memiliki fungsi sebagai tempat tinggal dan kegiatan sehari-hari masyarakat desa. Di bagian ini terdapat rumah-rumah penduduk, tempat usaha, dan fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa. Fungsi Madya juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan sosial. ④ Bagian keempat: Fungsi Nista dalam Tata Kelola Ruang Desa Bagian Nista dalam tata kelola ruang desa memiliki fungsi sebagai tempat yang dianggap tidak suci atau profan. Di bagian ini terdapat tempat-tempat seperti tempat pembuangan sampah, kuburan, dan tempat-tempat yang dianggap tidak layak untuk kegiatan sosial dan budaya. Fungsi Nista juga menjadi tempat yang dihindari oleh masyarakat desa dalam kegiatan sehari-hari. Kesimpulan: Desa adat di Bali yang masih melestarikan adat dari leluhur dalam bentuk tata kelola ruang desa yang mengadopsi konsep Tri Mandala adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat menjaga dan mempertahankan warisan budaya mereka. Melalui tata kelola ruang desa yang terstruktur dan berdasarkan nilai-nilai adat, desa adat di Bali mampu mempertahankan keunikan dan keaslian budaya mereka.