Pengaruh Solvabilitas, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Pada artikel ini, akan dibahas mengenai pengaruh solvabilitas, likuiditas, dan profitabilitas terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan variabel independen solvabilitas (diukur dengan Debt to Asset Ratio/DAR), likuiditas (diukur dengan Current Ratio/CR), dan profitabilitas (diukur dengan Return on Assets/ROA), serta variabel dependen financial distress (diukur dengan Earnings per Share/EPS). Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa nilai konstanta adalah -37,003, nilai DAR adalah 23,109, nilai CR adalah 9,442, dan nilai ROA adalah 367,621. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa solvabilitas, likuiditas, dan profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Pengaruh solvabilitas terhadap financial distress dapat dijelaskan dengan adanya hubungan negatif antara DAR dan EPS. Semakin tinggi nilai DAR, maka semakin rendah tingkat financial distress yang dialami oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan solvabilitas yang lebih baik cenderung memiliki tingkat financial distress yang lebih rendah. Likuiditas juga memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress. Hubungan positif antara CR dan EPS menunjukkan bahwa perusahaan dengan likuiditas yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat financial distress yang lebih tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan likuiditas yang tidak efisien atau kurangnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan. Selain itu, profitabilitas juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Hubungan negatif antara ROA dan EPS menunjukkan bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat financial distress yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi financial distress. Dalam kesimpulan, solvabilitas, likuiditas, dan profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Perusahaan perlu memperhatikan dan mengelola dengan baik variabel-variabel ini untuk mengurangi risiko financial distress dan menjaga keberlanjutan operasional perusahaan.