Ria, Si Penakluk Panggung yang Lupa Sarapan **
** Mentari pagi bersinar cerah, menerangi lapangan sekolah yang ramai. Upacara bendera akan segera dimulai, dan para siswa berbaris rapi dengan seragam yang bersih. Di antara mereka, Ria, adik dari Shani dan Gracia, berdiri tegap dengan senyum ceria. Namun, senyum itu perlahan memudar, digantikan oleh raut wajah pucat dan keringat dingin yang menetes di keningnya. Ria merasa tubuhnya lemas, kepalanya berputar, dan pandangannya mulai kabur. Tanpa diduga, Ria terjatuh pingsan tepat di tengah lapangan upacara. Kejadian ini membuat para teman-temannya panik. Mereka berteriak memanggil Shani dan Gracia, kakak Ria yang sedang sibuk dengan rapat dan latihan teater. "Kak Shani, Kak Gracia! Ria pingsan!" teriak mereka. Shani dan Gracia yang mendengar teriakan itu langsung berlari ke lapangan. Mereka terkejut melihat Ria terbaring lemah di tanah. Dengan sigap, mereka menggendong Ria dan membawanya ke ruang UKS. Di ruang UKS, Ria perlahan membuka matanya. "Ria, kamu kenapa?" tanya Shani dengan cemas. "Aku pusing, Kak. Aku belum sarapan," jawab Ria dengan suara lirih. Shani dan Gracia langsung mengerti. Ria memang terkenal dengan sifatnya yang ceroboh dan sering lupa makan. Mereka berdua pun segera memberikan Ria minuman dan makanan ringan. Setelah beberapa saat, Ria mulai merasa lebih baik. "Makasih, Kak. Aku kira aku bakal ketinggalan upacara," kata Ria sambil tersenyum. Shani dan Gracia pun lega melihat Ria sudah kembali sehat. Mereka berpesan agar Ria tidak lupa sarapan lagi di pagi hari. Ria mengangguk dan berjanji akan lebih memperhatikan kesehatannya. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Ria. Ia menyadari bahwa menjaga kesehatan sangat penting, terutama sebelum melakukan aktivitas yang melelahkan. Ria pun bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu memprioritaskan sarapan di pagi hari.