Perbedaan Urutan Bacaan Sholat Jenazah: Sebuah Tinjauan Komparatif
Mengenal Sholat Jenazah
Sholat Jenazah adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Ibadah ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada saudara seiman yang telah meninggal dunia. Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan urutan bacaan dalam pelaksanaan sholat jenazah di berbagai daerah atau mazhab. Artikel ini akan membahas secara komparatif perbedaan-perbedaan tersebut.
Urutan Bacaan Sholat Jenazah Menurut Mazhab Hanafi
Menurut mazhab Hanafi, sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir. Setelah takbir pertama, dibacakan doa iftitah. Setelah takbir kedua, dibacakan salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Setelah takbir ketiga, dibacakan doa untuk jenazah. Dan setelah takbir keempat, dilakukan salam.
Urutan Bacaan Sholat Jenazah Menurut Mazhab Maliki
Sementara itu, menurut mazhab Maliki, sholat jenazah juga dilakukan dengan empat takbir. Namun, setelah takbir pertama, dibacakan Al-Fatihah. Setelah takbir kedua, dibacakan salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Setelah takbir ketiga, dibacakan doa untuk jenazah. Dan setelah takbir keempat, dilakukan salam.
Urutan Bacaan Sholat Jenazah Menurut Mazhab Syafi'i
Menurut mazhab Syafi'i, sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir. Setelah takbir pertama, dibacakan Al-Fatihah. Setelah takbir kedua, dibacakan salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Setelah takbir ketiga, dibacakan doa untuk jenazah. Dan setelah takbir keempat, dilakukan salam.
Urutan Bacaan Sholat Jenazah Menurut Mazhab Hambali
Menurut mazhab Hambali, sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir. Setelah takbir pertama, dibacakan Al-Fatihah. Setelah takbir kedua, dibacakan salawat untuk Nabi Muhammad SAW. Setelah takbir ketiga, dibacakan doa untuk jenazah. Dan setelah takbir keempat, dilakukan salam.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat perbedaan urutan bacaan dalam pelaksanaan sholat jenazah di berbagai mazhab. Meski demikian, semua mazhab sepakat bahwa sholat jenazah dilakukan dengan empat takbir dan diakhiri dengan salam. Perbedaan tersebut tidak mengurangi esensi dari sholat jenazah itu sendiri, yaitu sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada saudara seiman yang telah meninggal dunia.