Matius dan Yesus: Sebuah Hubungan yang Transformatif
Matius, seorang pemungut cukai yang hidup di Kapernaum, menjalani kehidupan yang mapan namun monoton. Hari-harinya dipenuhi dengan tugas-tugas duniawi, menghitung uang dan memungut pajak dari sesama orang Yahudi. Kehadirannya sering kali disambut dengan tatapan sinis dan bisikan-bisikan, karena profesinya dipandang rendah dan sering kali dikaitkan dengan keserakahan dan eksploitasi. Namun, dunia Matius yang teratur dan terduga itu akan segera terguncang oleh sebuah perjumpaan yang akan mengubah jalan hidupnya selamanya: perjumpaan dengan Yesus.
Panggilan yang Mengubah Hidup
Kisah pertemuan Matius dengan Yesus diceritakan dengan singkat namun kuat dalam Injil Matius. Saat Yesus melewati tempat pemungutan cukai, Ia melihat Matius yang sedang duduk di sana. "Ikutlah Aku," kata Yesus kepadanya. Tanpa ragu, Matius meninggalkan segalanya—pekerjaannya, posisinya, dan kehidupan lamanya—untuk mengikuti Yesus. Panggilan sederhana namun penuh kuasa ini menandai titik balik dalam kehidupan Matius, sebuah transformasi dari seorang pemungut cukai yang dibenci menjadi seorang murid yang setia.
Dari Meja Pajak ke Meja Perjamuan
Keputusan Matius untuk mengikuti Yesus tidak hanya mengubah jalan hidupnya tetapi juga menantang norma-norma sosial dan agama pada masa itu. Orang-orang Farisi, yang dikenal dengan ketaatan mereka yang ketat terhadap Hukum Taurat, mengkritik Yesus karena bergaul dengan "orang-orang berdosa" seperti Matius. Namun, Yesus melihat hati Matius, kerinduan yang tersembunyi di balik penampilan luarnya. Ia datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, untuk bertobat.
Untuk merayakan panggilannya, Matius mengadakan perjamuan besar di rumahnya, mengundang Yesus dan murid-murid-Nya, bersama dengan banyak pemungut cukai dan "orang berdosa" lainnya. Perjamuan ini menjadi simbol transformasi Matius, sebuah representasi nyata dari rahmat dan penerimaan Yesus yang melampaui batas-batas sosial dan agama.
Warisan Matius: Kesaksian tentang Rahmat dan Transformasi
Kisah Matius adalah bukti kekuatan transformatif dari perjumpaan dengan Yesus. Panggilannya yang radikal untuk meninggalkan kehidupan lamanya dan mengikuti Yesus menunjukkan sifat kasih karunia yang mengubahkan. Matius, yang dulunya didefinisikan oleh profesinya, kini didefinisikan oleh kesetiaannya kepada Yesus.
Melalui Injilnya, Matius memberikan kesaksian yang abadi tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus, menawarkan pesan harapan dan keselamatan bagi semua orang. Kisahnya terus menginspirasi kita saat ini, mengingatkan kita bahwa tidak ada seorang pun yang berada di luar jangkauan kasih karunia Allah dan bahwa perjumpaan dengan Yesus dapat mengubah hidup kita dengan cara yang luar biasa.
Matius memulai sebagai seorang pemungut cukai yang dibenci, terjebak dalam kehidupan yang monoton dan terasing dari komunitasnya. Namun, perjumpaannya dengan Yesus mengubah segalanya. Ia meninggalkan kehidupan lamanya, menerima panggilan untuk menjadi murid, dan mengabdikan dirinya untuk membagikan pesan Yesus kepada dunia. Kisah Matius adalah bukti kekuatan transformatif dari kasih karunia Allah, sebuah mercusuar harapan bagi semua orang yang mencari makna dan tujuan dalam hidup.