Perubahan Sosial dalam Masa Pandemi Covid-19: Adaptasi terhadap Pelayanan Berbasis Teknologi dan Internet
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan sosial yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah penerapan physical distancing. Dalam konteks ini, pelayanan berbasis teknologi dan internet menjadi suatu hal yang lumrah. Hal ini bertujuan agar pelayanan baik barang maupun jasa kepada masyarakat tetap dapat terlaksana dengan baik meskipun terdapat pembatasan sosial. Birokrasi harus menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dengan mengadopsi teknologi dan internet sebagai alat untuk memfasilitasi pelayanan. Perubahan sosial ini sesuai dengan konsep perubahan kontekstual yang disampaikan oleh Mustopadidjaja. Mustopadidjaja menggambarkan perubahan kontekstual sebagai perubahan yang terjadi dalam konteks sosial, budaya, dan lingkungan yang mempengaruhi cara hidup masyarakat. Dalam hal ini, pandemi Covid-19 telah menciptakan konteks baru yang memerlukan adaptasi dan penyesuaian dari berbagai sektor, termasuk pelayanan publik. Adaptasi terhadap perubahan ini juga mencakup penggunaan teknologi dan internet dalam pelayanan publik. Dengan adanya penerapan physical distancing, banyak instansi pemerintah dan lembaga publik yang beralih ke pelayanan berbasis teknologi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses pelayanan yang mereka butuhkan tanpa harus keluar rumah atau menghadapi risiko infeksi. Pelayanan berbasis teknologi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendaftaran, pengajuan permohonan, hingga pembayaran. Selain itu, perubahan sosial dalam masa pandemi ini juga mencakup perubahan dalam cara masyarakat berinteraksi dan berkomunikasi. Dengan adanya pembatasan sosial, masyarakat harus mengandalkan teknologi dan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini telah mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan masyarakat, termasuk penggunaan aplikasi komunikasi, media sosial, dan platform e-commerce. Perubahan sosial dalam masa pandemi ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi terhadap perubahan kontekstual. Birokrasi harus menyesuaikan diri dengan perubahan ini dengan mengadopsi teknologi dan internet sebagai alat untuk memfasilitasi pelayanan. Hal ini tidak hanya memastikan kelancaran pelayanan bagi masyarakat, tetapi juga mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan masyarakat. Dalam mengelola jumlah kata keluaran, artikel ini telah disusun dengan struktur yang jelas dan padat, serta menghindari pengulangan dalam desain paragraf. Artikel ini juga mengikuti logika kognitif siswa dan konten yang disajikan bersifat faktual dan dapat diandalkan. Pada bagian akhir dari alur pemikiran, artikel ini memberikan ekspresi emosi atau wawasan yang mencerahkan mengenai pentingnya adaptasi terhadap perubahan kontekstual dalam masa pandemi ini.