Menentukan Besarnya Arus Listrik
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menentukan besarnya arus listrik berdasarkan beberapa contoh kasus. Kita akan menggunakan persamaan \(11=9 \mathrm{~A}\), \(12=14=2 \mathrm{~A}\), dan \(15=7 \mathrm{~A}\) untuk mencari besarnya arus listrik ketika \(3\) adalah. Ketika kita melihat persamaan \(11=9 \mathrm{~A}\), kita dapat melihat bahwa arus listriknya adalah \(9 \mathrm{~A}\). Begitu juga dengan persamaan \(12=14=2 \mathrm{~A}\), arus listriknya adalah \(2 \mathrm{~A}\). Namun, ketika kita melihat persamaan \(15=7 \mathrm{~A}\), arus listriknya adalah \(7 \mathrm{~A}\). Dengan demikian, ketika \(3\) adalah, besarnya arus listrik adalah \(7 \mathrm{~A}\). Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa besarnya arus listrik tidak selalu berubah secara konsisten. Hal ini tergantung pada persamaan yang diberikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami persamaan yang diberikan dan menggunakan logika untuk menentukan besarnya arus listrik. Dalam kesimpulan, ketika \(3\) adalah, besarnya arus listrik adalah \(7 \mathrm{~A}\). Namun, penting untuk diingat bahwa besarnya arus listrik dapat bervariasi tergantung pada persamaan yang diberikan.