Strategi Literasi Pemerintah Daerah: Studi Kasus di Kota Baubau
Abstrak Literasi menjadi masalah yang masih dihadapi di beberapa daerah. Perkembangan zaman telah mengubah spektrum literasi sehingga tidak hanya sekedar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hasil pengukuran dari berbagai lembaga internasional membuktikan betapa buruknya kondisi literasi. Oleh karena itu, literasi harus dikelola secara kolaboratif antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Budaya literasi juga perlu dikembangkan oleh para pemangku kepentingan. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi literasi di daerah, menghadirkan inisiatif Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam agenda literasi yang luar biasa, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ketersediaan ruang aktualisasi budaya literasi. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan literasi di daerah dengan metode studi kasus di Kota Baubau. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh melalui pencarian informasi dan dokumen online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi perlu diperbaiki. Pemerintah dan Pemerintah Daerah perlu hadir melalui agenda literasi yang luar biasa dan menyediakan ruang untuk aktualisasi literasi. Direkomendasikan agar Pemerintah Kota Baubau menginisiasi Literacy Hub (L-Hub) sebagai akselerator dalam pengembangan budaya literasi dengan mempromosikan peran aktif dan kolaborasi antara elemen masyarakat. Selain itu, diperlukan lingkungan yang kondusif yang mendukung eksistensi literasi dan pembinaan literasi sebagai gaya hidup untuk menciptakan generasi literat yang mempercepat terwujudnya kota literasi. Kata Kunci: Literacy Hub, Literasi, Pemerintah Daerah