Sidang Pengadilan Negeri Surabaya: Penggugat Protustasi Hakim yang Menolak Saksi Keluarg
Pada hari Senin, 29 Juli 2024, sebuah sidang pengadilan di Pengadilan Negeri Surabaya menghadirkan sebuah protes dari pengacara penggugat, Petrus Loyani dari Kantor Advokat Boutros & Co. Protes ini terjadi setelah pengacara penggugat menghadapi penolakan dari majelis hakim yang dipimpin oleh R. Yoes Hartyarso, SH, MH, untuk menyajikan saksi dari pihak keluarga penggugat. Pertanyaan penggugat adalah Dr. Yoan Nursari Simanjuntak, SH, MHum (tergugat) dalam kasus Sidang Perkara Harta Gono Gini. Pengacara penggugat mengklaim bahwa penggugat tidak memiliki kesempatan yang adil untuk menyajikan bukti karena hakim menolak saksi dari pihak keluarga penggugat, yang mereka anggap sangat penting. Pada saat sidang, pengacara penggugat menghadapi penolakan dari majelis hakim untuk menyajikan saksi dari pihak keluarga penggugat. Pengacara penggugat mengklaim bahwa ini bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Perdata, khususnya pasal 145. Pengacara penggugat berpendapat bahwa hakim harus lebih cermat dalam mempertimbangkan pasal tersebut karena tidak hanya terdiri dari satu ayat, tetapi empat ayat yang harus dibaca dan diikuti secara utuh. Pada saat protes, pengacara penggugat mengklaim bahwa keterangan saksi dari keluarga sangat penting karena mereka yang benar-benar mengetahui keadaan rumah tangga yang bersangkutan. Mereka berpendapat bahwa hakim harus mempertimbangkan kebutuhan penggugat dan memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki kesempatan yang adil untuk menyajikan bukti. Pada akhir protes, pengacara penggugat mengatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan hak penggugat untuk menyajikan bukti dari pihak keluarga penggugat. Mereka berpendapat bahwa hakim harus lebih cermat dalam mempertimbangkan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Perdata dan memberikan kesempatan yang adil kepada penggugat untuk menyajikan bukti dari pihak keluarga penggugat. Secara keseluruhan, protes pengacara penggugat menyoroti pentingnya kesempatan yang adil bagi penggugat untuk menyajikan bukti dalam kasus Sidang Perkara Harta Gono Gini. Mereka berpendapat bahwa hakim harus lebih cermat dalam mempertimbangkan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Perdata dan memberikan kesempatan yang adil kepada penggugat untuk menyajikan bukti dari pihak keluarga penggugat.