Perbandingan Tata Cara Tajhizul Jenazah dalam Berbagai Mazhab Islam
Pengurusan jenazah merupakan salah satu kewajiban fardhu kifayah dalam Islam, yang artinya jika telah dilakukan oleh sebagian muslim, maka gugurlah kewajiban bagi muslim lainnya. Meskipun dasar hukumnya sama, terdapat perbedaan tata cara tajhizul jenazah (memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah) dalam berbagai mazhab Islam. Perbedaan ini muncul dari penafsiran yang berbeda terhadap dalil-dalil yang berkaitan dengan pengurusan jenazah.
Variasi dalam Praktik Memandikan Jenazah
Salah satu perbedaan mencolok terletak pada praktik memandikan jenazah. Mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi'i sepakat bahwa memandikan jenazah hukumnya fardhu kifayah. Namun, mazhab Hanbali berpendapat bahwa memandikan jenazah hukumnya fardhu 'ain bagi yang memiliki kemampuan. Perbedaan pandangan ini berakar pada penafsiran hadits Nabi Muhammad SAW.
Perbedaan lainnya terlihat pada detail pelaksanaan. Mazhab Hanafi menganjurkan untuk menyela-nyela rambut dan jenggot jenazah saat dimandikan, sementara mazhab Maliki tidak mewajibkannya. Mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkan untuk mendahulukan bagian tubuh kanan saat memandikan jenazah, sementara mazhab Hanafi dan Maliki tidak mensyaratkan hal tersebut.
Keanekaragaman dalam Tata Cara Mengkafani Jenazah
Perbedaan juga terjadi dalam tata cara mengkafani jenazah. Mazhab Hanafi mewajibkan tiga lapis kain kafan bagi jenazah laki-laki dan lima lapis bagi jenazah perempuan. Mazhab Maliki menganjurkan tiga lapis kain kafan bagi jenazah laki-laki dan perempuan, sementara mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkan lima lapis kain kafan bagi keduanya.
Jenis kain kafan yang digunakan juga bervariasi. Mazhab Hanafi dan Maliki tidak mensyaratkan jenis kain tertentu, sedangkan mazhab Syafi'i menganjurkan kain putih. Mazhab Hanbali menganjurkan kain putih yang terbuat dari katun.
Perbedaan dalam Pelaksanaan Shalat Jenazah
Shalat jenazah merupakan salah satu rangkaian penting dalam prosesi pengurusan jenazah. Meskipun semua mazhab sepakat bahwa shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah, terdapat perbedaan dalam hal jumlah takbir. Mazhab Hanafi dan Maliki menganjurkan empat kali takbir, sementara mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkan empat kali takbir.
Posisi imam saat memimpin shalat jenazah juga bervariasi. Mazhab Hanafi dan Maliki menganjurkan imam untuk berdiri sejajar dengan kepala jenazah, sementara mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkan imam untuk berdiri sejajar dengan dada atau perut jenazah.
Perbedaan dalam Prosesi Pemakaman
Prosesi pemakaman jenazah juga menunjukkan variasi dalam berbagai mazhab. Mazhab Hanafi dan Maliki menganjurkan agar jenazah dibaringkan di liang lahat dengan posisi miring ke kanan, menghadap kiblat. Mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkan agar jenazah dibaringkan di liang lahat dengan posisi telentang, menghadap kiblat.
Perbedaan lainnya terlihat pada anjuran untuk menimbun liang lahat dengan batu bata. Mazhab Hanafi dan Maliki tidak mewajibkan hal tersebut, sementara mazhab Syafi'i dan Hanbali menganjurkannya.
Perbedaan tata cara tajhizul jenazah dalam berbagai mazhab Islam mencerminkan kekayaan khazanah fikih Islam. Meskipun terdapat perbedaan dalam detail pelaksanaan, semua mazhab memiliki tujuan yang sama, yaitu mengurus jenazah dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk penghormatan terakhir. Pemahaman terhadap perbedaan ini penting untuk memupuk toleransi dan saling menghormati antarumat Islam.