Tindakan yang Tepat dalam Kasus Perdarahan Pasca Melahirkan
Perdarahan pasca melahirkan adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi setelah proses persalinan. Kasus perdarahan pasca melahirkan yang kami hadapi adalah seorang perempuan usia 36 tahun yang baru saja melahirkan anak ketujuhnya. Dalam kasus ini, plasenta telah lahir lengkap namun terjadi perdarahan yang mengkhawatirkan. Setelah melakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa kontraksi uterus lembek dan tidak ada robekan pada jalan lahir. Namun, sulit untuk menentukan tinggi fundus uteri (TFU) dan kandung kemih pasien kosong. Dalam situasi seperti ini, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan? Dalam kasus perdarahan pasca melahirkan, tindakan yang tepat adalah memberikan injeksi uterotonika. Injeksi uterotonika bertujuan untuk merangsang kontraksi uterus dan menghentikan perdarahan. Dengan memberikan injeksi uterotonika, kontraksi uterus dapat ditingkatkan sehingga perdarahan dapat dihentikan. Melakukan rujukan ke rumah sakit juga merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan dalam kasus ini. Rujukan ke rumah sakit akan memungkinkan pasien untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif dan penanganan yang lebih tepat. Namun, dalam situasi darurat seperti ini, memberikan injeksi uterotonika adalah tindakan yang lebih cepat dan dapat segera dilakukan. Kegiatan Bantu (KBA) atau Kegiatan Bantu Induksi (KBI) tidak diperlukan dalam kasus ini. KBA atau KBI biasanya dilakukan untuk membantu mempercepat proses persalinan jika ada indikasi medis yang membutuhkan. Namun, dalam kasus perdarahan pasca melahirkan, tujuan utama adalah menghentikan perdarahan dan bukan mempercepat persalinan. Demikianlah tindakan yang tepat dalam kasus perdarahan pasca melahirkan yang kami hadapi. Memberikan injeksi uterotonika adalah tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk menghentikan perdarahan. Namun, jika kondisi pasien memburuk atau perdarahan tidak dapat dikendalikan, rujukan ke rumah sakit harus segera dilakukan.