Kehidupan Ekonomi Masyarakat Indonesia Masa Hindu-Buddh
Pendahuluan: Pada masa Hindu-Buddha di Indonesia, terjadi perkembangan kegiatan perdagangan antarpulau dan antarnegara. Perdagangan rempah-rempah menjadi primadona, dan terjalin hubungan perdagangan dengan India, Cina, Vietnam, Persia, dan dunia Barat. Bagian: ① Perdagangan antarpulau: Barang dagangan utama meliputi lada, emas, kapur barus, kemenyan, sutera damar madu, bawang putih, rotan besi, katun, beras, gula, kayu jati, emas, intan kayu-kayuan, kayu cendana, kapur barus, beras, ternak, belerang, emas, kelapa, perak, sagu, pala, cengkih, burung cendrawasih, dan perahu Kei. ② Perdagangan antarnegara: Terjalin hubungan perdagangan dengan India, Cina, Vietnam, Persia, dan dunia Barat melalui pedagang dari Asia Barat. Pusat-pusat perdagangan Nusantara seperti Sriwijaya, Pajajaran, dan Majapahit berkembang. ③ Penggunaan mata uang: Masyarakat menggunakan mata uang Jawa Kuno dan mata uang asing (India). Sistem pajak dan tanah sima juga diberlakukan. Kesimpulan: Kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa Hindu-Buddha ditandai oleh perkembangan perdagangan antarpulau dan antarnegara, penggunaan mata uang, serta penerapan sistem pajak dan tanah sima.