Perbedaan Pendapat Antara Bentham dan Mills tentang Hubungan Antara Pengeluaran dan Kebahagiaan
Bentham dan Mills adalah dua tokoh penting dalam teori utilitarianisme. Meskipun keduanya berbagi pandangan bahwa kebahagiaan adalah tujuan utama dalam kehidupan, mereka memiliki pendapat yang berbeda tentang hubungan antara pengeluaran dan kebahagiaan. Bentham berpendapat bahwa intensitas pemasukan adalah faktor utama dalam mencapai kebahagiaan, sementara Mills beranggapan bahwa kebahagiaan tidak hanya bergantung pada intensitas pemasukan, tetapi juga pada faktor-faktor lain. Bentham, seorang utilitarianis klasik, percaya bahwa kebahagiaan dapat diukur berdasarkan seberapa banyak kepuasan yang diperoleh dari suatu tindakan. Menurutnya, semakin banyak pemasukan yang diperoleh, semakin tinggi tingkat kebahagiaan yang dapat dicapai. Dalam pandangan Bentham, pengeluaran yang rendah dan pemasukan yang tinggi adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang maksimal. Dia berpendapat bahwa individu harus selalu mempertimbangkan seberapa banyak untung yang dapat mereka peroleh dari suatu tindakan dan seberapa sedikit pengeluaran yang diperlukan. Namun, Mills memiliki pandangan yang berbeda. Dia berpendapat bahwa kebahagiaan tidak hanya bergantung pada intensitas pemasukan, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti kualitas hubungan sosial, kebebasan individu, dan pengembangan diri. Menurut Mills, seseorang dapat mengeluarkan banyak dengan hasil sedikit dan masih merasa bahagia jika mereka dapat mencapai kebebasan dan pengembangan diri yang mereka inginkan. Bagi Mills, kebahagiaan tidak hanya tentang jumlah pemasukan yang diperoleh, tetapi juga tentang kualitas kehidupan yang dijalani. Dalam konteks kehidupan nyata, pandangan Mills lebih relevan. Meskipun pemasukan yang tinggi dapat memberikan kepuasan materi, kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada hal-hal materi. Hubungan yang baik dengan orang lain, kebebasan untuk mengejar minat dan tujuan pribadi, serta pengembangan diri yang berkelanjutan adalah faktor-faktor yang juga berkontribusi pada kebahagiaan seseorang. Dalam kesimpulan, Bentham dan Mills memiliki pendapat yang berbeda tentang hubungan antara pengeluaran dan kebahagiaan. Bentham berpendapat bahwa intensitas pemasukan adalah faktor utama dalam mencapai kebahagiaan, sementara Mills beranggapan bahwa kebahagiaan tidak hanya bergantung pada intensitas pemasukan, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti hubungan sosial, kebebasan individu, dan pengembangan diri. Dalam kehidupan nyata, pandangan Mills lebih relevan karena kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada hal-hal materi, tetapi juga pada kualitas kehidupan yang dijalani.